Pemkot Medan menyiapkan 53 titik pasar murah sebagai upaya meringankan beban khususnya masyarakat kurang mampu dalam menyambut Natal dan Tahun Baru di tengah pandemi.

"Ke-53 titik pasar murah ini tersebar di 21 kecamatan dan akan berlangsung selama 10 hari. Ada delapan jenis bahan kebutuhan pokok berkualitas dengan harga yang jauh lebih murah dibanding harga di pasaran," ujar Penjabat Sementara Wali Kota Medan Arief Sudarto Trinugroho saat membuka pasar murah tersebut secara virtual di Balai Kota Medan, Kamis.

Pasar murah kali ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Medan dalam memberikan pelayanan berupa ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat, terutama umat Kristiani yang bakal merayakan Natal dan Tahun Baru.  

Baca juga: Pemkot Medan ajak guru terus tingkatkan kemampuan teknologi

Ia mengungkapkan, lazimnya menjelang momen hari besar keagamaan, maka harga berbagai bahan kebutuhan pokok mengalami lonjakan, sehingga memberatkan masyarakat dalam mendapatkannya, khususnya mereka yang hidup pas-pasan.

Pjs wali kota juga mengingatkan kepada seluruh camat di Kota Medan agar selektif melakukan pengawasan pasar murah dan tepat sasaran, sehingga warga yang benar-benar berhaklah mendapatkan kemudahan dan manfaat atas keberadaan 53 titik pasar murah tersebut. 

"Jangan sampai bahan kebutuhan pokok yang disediakan itu justru diborong warga mampu. Kondisi ini harus kita antisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi gejolak di tengah masyarakat. Saat ini saja mereka sudah kesulitan akibat pandemi COVID-19, dan belum tahu kapan berakhirnya. Untuk itu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, tetap harus menjadi prioritas utama kita. Salah satunya dengan menggelar pasar murah," kata Arief.
           
Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan, Damikrot, menjelaskan, pasar murah kali ini digelar sebagai upaya untuk mengendalikan tingkat inflasi yang sering terjadi dalam menyambut hari besar keagamaan, seperti di Kota Medan.

"Titik lokasi pelaksanaan pasar murah diutamakan di kawasan mayoritas penduduknya kurang mampu dan beragama non-muslim. Selain itu, lokasi pasar murah jauh dari pasar tradisional. Dan harga delapan jenis kebutuhan bahan pokok yang dijual di pasar murah telah kita subsidi 30 persen, sehingga lebih murah dibanding harga di pasaran," jelasnya.
 

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020