Dokter Spesialis Anak dr. Ariadne Tiara Hapsari, MSiMed. Sp.A mengingatkan orang tua untuk rutin melakukan pemantauan kurva tumbuh kembang anak guna mengantisipasi terjadinya kasus kekerdilan.

"Salah satu cara yang paling mudah dilakukan orang tua adalah melakukan pemantauan dengan kurva yang ada di buku kesehatan ibu dan anak atau buku KIA," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (27/11).

Dokter yang praktik di RS Dr. Margono Soekarjo Purwokerto tersebut, menambahkan jika berat badan anak setelah lahir tidak mengalami kenaikan sesuai grafik maka dikhawatirkan terjadi "growth faltering" atau kondisi pertumbuhan fisik anak yang lamban bila dibandingkan dengan anak lain yang seusia.



"Jika terjadi kondisi seperti demikian maka sebaiknya harus segera diatasi karena hal itu bisa meningkatkan potensi terjadinya kasus 'stunting' (kekerdilan)," katanya.

Dia mengatakan jika orang tua menemukan kondisi tubuh mungil dan pendek pada anak mereka maka perlu segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mengetahui penyebabnya dan untuk mencegah kasus kekerdilan.

"Untuk memastikan apakah pertumbuhan anak sudah sesuai dengan kurva pertumbuhan dan perkembangan maka perlu melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan," katanya.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto itu, juga mendorong pemberian ASI eksklusif pada bayi usia nol hingga enam bulan serta dilanjutkan hingga usia dua tahun.

Menurut dia, pemberian ASI eksklusif bisa menjadi salah satu upaya yang efektif untuk mencegah kasus kekerdilan.

"ASI mengandung berbagai zat gizi yang penting dan juga lengkap untuk penuhi kebutuhan nutrisi bayi sehingga tumbuh kembang bayi dapat optimal dan juga mendukung perkembangan imunitas bayi," katanya.

Dia juga menambahkan ASI mudah diserap oleh saluran cerna bayi dan dapat menurunkan risiko terjadinya alergi.

Selain itu, pemberian ASI dapat mengurangi risiko infeksi, penyakit metabolik, obesitas, dan diare pada bayi.

"Dengan demikian ASI sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang bayi agar optimal dan juga sangat berperan untuk mendukung peningkatan kecerdasan serta daya tahan tubuh," katanya.

Dia juga menambahkan bahwa sosialisasi mengenai upaya mencegah kasus kekerdilan perlu terus diintensifkan kepada seluruh masyarakat.

"Sosialisasi mengenai upaya mencegah 'stunting' harus diintensifkan ke seluruh masyarakat salah satunya melalui kegiatan posyandu," katanya.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020