Anak usaha Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Industri Nabati Lestari (INL), telah mengekspor sebanyak 95 persen dari total produksi turunan Crude Palm Oil (CPO) ke berbagai negara.

"Sejak INL beroperasi komersil di KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Sei Mangkei 28 Februari 2019 hingga September 2020, nilai penjualan sudah sekitar Rp2,8 triliun dari volume 315.000 ton," ujar Direktur INL Hasyim Toriq dalam keterangan yang diterima di Medan, Kamis.

Ia menjelaskan total nilai penjualan itu berasal dari produk Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO), Palm Fatty Acid Distillate (PFAD),Olein dan Stearin sebanyak 330 ribu metrik ton.

Baca juga: Nilai ekspor Sumut hingga triwulan III 2020 naik 1,03 persen

Ekspor produk tersebut antara lain dilakukan ke Bangladesh, Kroasia, India, Maritinus, Pakistan, Nigeria, Republik Rakyat Tiongkok, Sudan dan Yordania.

Selain itu, ekspor juga dilakukan ke Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Dijbouti, Amerika Serikat, Malaysia, Llattakia, Srilanka, Tanzania, Mozambique, Iran, Lithuania dan Senegal.

Sementara itu, pemasaran minyak goreng dengan merek Salvaco, yang juga merupakan produk INL, di pasar lokal juga semakin meningkat.

Minyak goreng dengan segmen menengah ke atas yang dipasarkan di dalam negeri itu disiapkan dalam kemasan 1 dan 2 liter.

"Total produksi minyak goreng yang sudah dijual ritel sebanyak 3.868 ton dengan nilai penjualan Rp42,84 miliar," katanya.

Hasyim menambahkan selama ini area pemasaran Salvaco masih mencakup wilayah Sumut, Aceh, dan Riau.

"Targetnya pada tahun 2021, Minyak Goreng Salvaco akan masuk ke seluruh Sumatera, Jawa, dan Bali,” ujarnya.

Ia memastikan rencana perluasan pasar itu juga sejalan dengan peluncuran minyak goreng Malico untuk segmen menengah ke bawah.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020