Tanggul irigasi Sei Belutu di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara jebol dampak banjir yang melanda beberapa wilayah di kabupaten itu.
"Karena hujan yang terus menerus dengan derasnya akhir-akhir ini, mengakibatkan jebolnya tanggul irigasi Sei Belutu yang dapat mengairi lebih dari 3.000 hektare," kata Pjs Bupati Serdang Bedagai Ir. Irman di Seirampah, Rabu.
Ia mengatakan, irigasi itu merupakan kewenangan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Kementerian PUPR.
Akibat dari jebolnya tanggul tersebut berdampak terhadap dua kecamatan yaitu Kecamatan Sei Bamban, sedikitnya terdapat 565 rumah dan 550 hektare sawah yang terendam banjir.
"Sementara di Kecamatan Dolok Masihul kita mendapat informasi lebih dari 1.400 rumah penduduk yang terendam banjir," katanya.
Irman berharap agar BWS sesegera mungkin dapat turun ke lokasi untuk menangani hal tersebut karena dikhwatirkan jika nanti turun hujan dengan deras dan banjir dampaknya akan semakin luas.
Untuk penanganan sementara, Pemkab Sergai sudah menurunkan alat berat dan didukung juga alat berat dari Hutama Karya yang menangani proyek pembangunan jalan tol.
Kemudian BPBD daerah juga diminta agar mendata masyarakat yang membutuhkan makanan sehingga masyarakat tidak kelaparan.
"Saya juga sudah perintahkan, dan sudah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan untuk membuat pos-pos dalam melayani kesehatan masyarakat yang terdampak banjir. Kepada Camat Dolok Masihul dan Sei Bamban agar menyiapkan Balai Desa sebagai tempat pengungsian jika masyarakat membutuhkannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Karena hujan yang terus menerus dengan derasnya akhir-akhir ini, mengakibatkan jebolnya tanggul irigasi Sei Belutu yang dapat mengairi lebih dari 3.000 hektare," kata Pjs Bupati Serdang Bedagai Ir. Irman di Seirampah, Rabu.
Ia mengatakan, irigasi itu merupakan kewenangan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Kementerian PUPR.
Akibat dari jebolnya tanggul tersebut berdampak terhadap dua kecamatan yaitu Kecamatan Sei Bamban, sedikitnya terdapat 565 rumah dan 550 hektare sawah yang terendam banjir.
"Sementara di Kecamatan Dolok Masihul kita mendapat informasi lebih dari 1.400 rumah penduduk yang terendam banjir," katanya.
Irman berharap agar BWS sesegera mungkin dapat turun ke lokasi untuk menangani hal tersebut karena dikhwatirkan jika nanti turun hujan dengan deras dan banjir dampaknya akan semakin luas.
Untuk penanganan sementara, Pemkab Sergai sudah menurunkan alat berat dan didukung juga alat berat dari Hutama Karya yang menangani proyek pembangunan jalan tol.
Kemudian BPBD daerah juga diminta agar mendata masyarakat yang membutuhkan makanan sehingga masyarakat tidak kelaparan.
"Saya juga sudah perintahkan, dan sudah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan untuk membuat pos-pos dalam melayani kesehatan masyarakat yang terdampak banjir. Kepada Camat Dolok Masihul dan Sei Bamban agar menyiapkan Balai Desa sebagai tempat pengungsian jika masyarakat membutuhkannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020