Guna mendukung sektor pariwisata Danau Toba, Presiden Joko Widodo menetapkan pembangunan Bandara Sibisa yang ada di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, sebagai proyek strategis nasional. Dan 2023 ditarget sudah dapat didarati pesawat jenis jet atau ATR.

Demikian disampaikan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) FL Tobing, Kapten Iwan Kurniawan melalui Kaur TU, Bill Akbar ketika dikonfirmasi ANTARA, Jumat (6/11).

“Jadi Bapak Presiden Joko Widodo sudah menetapkan pembangunan Bandara Sibisa sebagai proyek strategis nasional. Dan sesuai hasil rapat bersama dengan Kantor Staf Kepresidenan (KSP), tahun 2023 ditargetkan bandara Sibisa sudah dapat didarati pesawat jenis ATR,” jelasnya.

Ditanya kapan proses pembangunan Bandara Sibisa dimulai, menurut Bill Akbar, sejak tahun 2017 sudah dimulai. Bahkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan RI sudah menggelontorkan anggaran hingga Rp30 miliar lebih untuk melanjutkan pembangunan Bandara Sibisa.

Baca juga: Bandara FL Tobing Tapteng dipercantik dengan biaya Rp2,8 miliar

Karena proyek ini sudah menjadi proyek strategi nasional, sambungnya, maka pengawasannya tidak hanya diawasi oleh Kementerian Perhubungan, tetapi juga dari KSP, Tim Balitbang Perhubungan dan Komisi V DPR-RI.

“Bandara Sibisa itu nantinya akan menjadi Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) sendiri dan akan pisah dari UPBU Pinangsori. Tetapi selama masa pembangunan masih bagian dari UPBU Pinangsori. Hal itulah yang membuat waktu bapak kepala bandara FL Tobing terbagi ke Sibisa dan juga ke Aek Godan, sehingga tidak bisa ketemu dengan teman-teman wartawan yang mau konfirmasi langsung kepada beliau,” ungkap Bill.

Sedangkan fokus pekerjaan di Bandara Sibisa saat ini difokuskan ke bagian landasan dan juga pembebasan lahan. Ditargetkan tahun 2021 semua pekerjaan sesuai masterplan minimal 60% sudah selesai. Kemudian dilanjut pada 2022, sesuai perencanaan yang disetujui pusat.

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020