Penjualan gula PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II terus meningkat sejak perusahaan BUMN itu mulai melakukan pemasaran ke pasar ritel sejak 2 Oktober 2020.

"Penjualan sudah sekitar 11 ton dengan pemasaran masih di kalangan perusahaan," ujar Kasubag Humas PTPN II, Sutan BS Panjaitan di Medan, Minggu (1/11).

Ada pun harga jual gula produksi PTPN II dengan merek Walini itu sebesar Rp11.700 per kg atau masih di bawah harga eceran tertinggi (HET) komoditas itu yang sebesar Rp12.500 per kg.

Baca juga: PTPN II mulai jual gula ke pasar ritel untuk menjamin persediaan

Menurut dia, setelah mulai menjual ke kalangan perusahaan, PTPN II menyasar ke pasar umum.

PTPN II hingga akhir tahun 2020, menargetkan hingga akhir tahun 2020 bisa menjual 140 ton sisa stok gula perusahaan

"Dengan penjualan gula secara ritel itu, PTPN II berharap ketersediaan salah satu bahan pokok utama tersebut di pasar semakin terjamin khususnya untuk Natal dan tahun baru," katanya.

Baca juga: Bulog Sumut : Stok gula masih aman walau mulai berkurang.

SEVP Operational PTPN II, Iwan Perangin Angin, progres penjualan140 ton sisa stok gula perusahaan itu hingga akhir tahun, optimistis bisa diserap dengan baik oleh pasar.

Dia menjelaskan, di semua PTPN yang memproduksi gula terhitung mulai triwulan III dan IV 2020 diminta holding untuk menyiapkan gula untuk dijual ritel.

Dia mengakui, PTPN II sebenarnya dijadwalkan mulai September menjual gula secara ritel, tetapi karena ada kendala di pengemasan, maka baru dapat dilaksanakan awal Oktober.

Mengenai produksi gula, menurut Irwan, sampai dengan 2021, PTPN II menargetkan rata - rata bisa sebanyak 72,64 ton per hektare.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020