Tompi mengakhiri penampilannya di Prambanan Jazz 2020, Yogyakarta, Sabtu, dengan mengenang sang sahabat, mendiang Glenn Fredly lewat lagu "Rame Rame".
Awalnya ia sempat bimbang memilih lagu Glenn Fredly mana yang akan dibawakan sebagai bentuk penghargaan bagi rekannya di Trio Lestari. Sempat mempertimbangkan "Sabda Rindu", tapi dia memilih lagu bernuansa Ambon yang lekat dengan sosok Glenn.
"Untuk Glenn," ucap Tompi seusai menyanyikan "Rame Rame".
Malam ini, Tompi meramaikan malam di Prambanan dengan menyanyikan "Selalu Denganmu", lagu Sulawesi Utara "Si Patokaan", "Nurlela", "Romansa" dan "Menghujam Jantungku".
Baca juga: Mengenang Glenn Fredly lewat konser daring "Wave of Cinema: Surat dari Timur"
Tompi dan Tulus menjadi dua bintang tamu terakhir yang menutup hari pertama Prambanan Jazz 2020, Sabtu.
Pertunjukan ini berkonsep hibrida, para musisi tampil langsung di panggung berlatarbelakang kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, sementara penonton menyaksikan secara virtual dari tempat mereka masing-masing.
Pertunjukan virtual adalah alternatif yang muncul di tengah pandemi COVID-19 di mana pembatasan jarak betul-betul diperhatikan untuk menekan risiko penyebaran virus corona.
"Rasanya (pertunjukan virtual) kayak perkawinan ketiga, menyenangkan tapi ada yang kurang," gurau Tompi sebelum naik ke atas panggung.
Ketiadaan interaksi langsung dengan penonton, tak ada gemuruh tepuk tangan dan sorak sorai pencinta musik, membuat pertunjukan musik di tengah pandemi terasa kurang menggigit.
Dere dari label rekaman musik dan manajemen TigaDuaSatu yang Tulus dirikan, menjadi pembuka dari penampilan Tulus yang jadi pamungkas Prambanan Jazz 2020 hari pertama.
"Gajah", "Jangan Cintai Aku Apa Adanya", "Ruang Sendiri", "Monokrom" "Labirin", "Tukar Jiwa" dinyanyikan Tulus, mengakhiri Prambanan Jazz 2020.
Tulus, yang tampil terpisah bukan di panggung Prambanan, mengaku tidak sabar bisa manggung seperti dulu tanpa ada pembatasan jarak, sehingga bisa berinteraksi langsung dengan penonton.
Besok, Prambanan Jazz 2020 akan menghadirkan Admesh, Ardhito Pramono, The EveryDay Band, Nadin Amizah, Pamungkas, Sinten Remen dan Yura Yunita.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Awalnya ia sempat bimbang memilih lagu Glenn Fredly mana yang akan dibawakan sebagai bentuk penghargaan bagi rekannya di Trio Lestari. Sempat mempertimbangkan "Sabda Rindu", tapi dia memilih lagu bernuansa Ambon yang lekat dengan sosok Glenn.
"Untuk Glenn," ucap Tompi seusai menyanyikan "Rame Rame".
Malam ini, Tompi meramaikan malam di Prambanan dengan menyanyikan "Selalu Denganmu", lagu Sulawesi Utara "Si Patokaan", "Nurlela", "Romansa" dan "Menghujam Jantungku".
Baca juga: Mengenang Glenn Fredly lewat konser daring "Wave of Cinema: Surat dari Timur"
Tompi dan Tulus menjadi dua bintang tamu terakhir yang menutup hari pertama Prambanan Jazz 2020, Sabtu.
Pertunjukan ini berkonsep hibrida, para musisi tampil langsung di panggung berlatarbelakang kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, sementara penonton menyaksikan secara virtual dari tempat mereka masing-masing.
Pertunjukan virtual adalah alternatif yang muncul di tengah pandemi COVID-19 di mana pembatasan jarak betul-betul diperhatikan untuk menekan risiko penyebaran virus corona.
"Rasanya (pertunjukan virtual) kayak perkawinan ketiga, menyenangkan tapi ada yang kurang," gurau Tompi sebelum naik ke atas panggung.
Ketiadaan interaksi langsung dengan penonton, tak ada gemuruh tepuk tangan dan sorak sorai pencinta musik, membuat pertunjukan musik di tengah pandemi terasa kurang menggigit.
Dere dari label rekaman musik dan manajemen TigaDuaSatu yang Tulus dirikan, menjadi pembuka dari penampilan Tulus yang jadi pamungkas Prambanan Jazz 2020 hari pertama.
"Gajah", "Jangan Cintai Aku Apa Adanya", "Ruang Sendiri", "Monokrom" "Labirin", "Tukar Jiwa" dinyanyikan Tulus, mengakhiri Prambanan Jazz 2020.
Tulus, yang tampil terpisah bukan di panggung Prambanan, mengaku tidak sabar bisa manggung seperti dulu tanpa ada pembatasan jarak, sehingga bisa berinteraksi langsung dengan penonton.
Besok, Prambanan Jazz 2020 akan menghadirkan Admesh, Ardhito Pramono, The EveryDay Band, Nadin Amizah, Pamungkas, Sinten Remen dan Yura Yunita.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020