Penerapan pencegahan COVID-19 di Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Jemaat Pandan, Resort Pasar Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, sangatlah ketat. Di mana setiap ibadah Minggu dimulai, jemaat gereja wajib menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).
Berbagai fasilitas untuk penerapan 3M di GKPI Pandan disediakan, seperti tempat untuk mencuci. Sedikitnya ada puluhan tempat cuci tangan lengkap dengan sabun tersedia. Demikian juga alat pengukur suhu tubuh, dan mengatur jarak kursi gereja agar tidak berdekatan.
Hasil amantan di GKPI Pandan, Minggu (25/10), menyebutkan, selain menyediakan fasilitas 3M, jadwal ibadah juga dibagi menjadi dua sesi untuk mengurangi terjadinya penumpukan jemaat.
Baca juga: Bupati targetkan 240 KM jalan di Tapteng selesai dihotmix tahun 2020
Untuk ibadah pertama masuk pukul 8.30 WIB, dengan ibadah Bahasa Indonesia. Untuk ibadah siang, masuk pukul 10.30 WIB dengan bentuk ibadah Bahasa Batak.
Menurut Penatua Gereja GKPI Pandan, St R Rajagukguk, penerapan 3M sebagai bentuk pencegahan COVID-19 di gereja dan jemaat GKPI Pandan.
“Jika jemaat tidak mengenakan masker dan suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius akan kita arahkan untuk tidak bergabung dengan jemaat yang lain. Kalau masker yang tidak ada atau lupa memakai, maka akan kita berikan, tetapi kalau suhu tubuhnya yang cukup tinggi kita anjurkan untuk istirahat saja, atau ibadah di rumah secara online,” ujarnya.
Selain itu juga, jumlah kursi di dalam gereja juga dikurangi, agar tidak saling berdekatan.
“Kebetulan gereja kita ini memiliki teras samping, sehingga kursi yang dari dalam gereja kita bagi sehabagian ke teras samping. Sehingga jarak antar sesama jemaat benar-benar terjaga, yakni dalam satu kursi hanya diisi 3 orang. Kalau sebelum COVID-19, untuk satu kursi biasanya ditempat 5-7 orang,” katanya menambahkan.
Selain menerapkan 3M dan membagi jadwal pelaksanaan ibadah setiap minggunya, tata ibadah di GKPI Pandan sejak pandemi COVID-19 mengalami sedikit perubahan.
Di mana biasanya ada lagu pujian berupa koor dari masing-masing perkumpulan koor, sejak COVID-19 tidak ada lagi koor pujian. Hal itu disepakati untuk menghemat waktu ibadah, dan juga untuk menjaga jarak antar sesama jemaat.
“Sebagaimana kita ketahui, salah satu bagian dari tata ibadah gereja adalah lagu koor. Tetapi sejak pandemi COVID-19 ini, lagu pujian koor kita tiadakan. Karena untuk membawakan lagu koor ini harus saling berdekatan antar sesama peserta koor, dan itu melanggar protokol kesehatan COVID-19. Selain itu juga, biasanya habis ibadah ada acara bersalaman, itu juga ditiadakan. Demikian juga untuk ibadah sekolah minggu ditiadakan. Dan Puji Tuhan, jemaat GKPI Pandan sampai saat ini tidak ada yang terpapar COVID-19, demikian juga dengan para penatuanya. Doa kami, agar kiranya COVID-19 segera belalu,” harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Berbagai fasilitas untuk penerapan 3M di GKPI Pandan disediakan, seperti tempat untuk mencuci. Sedikitnya ada puluhan tempat cuci tangan lengkap dengan sabun tersedia. Demikian juga alat pengukur suhu tubuh, dan mengatur jarak kursi gereja agar tidak berdekatan.
Hasil amantan di GKPI Pandan, Minggu (25/10), menyebutkan, selain menyediakan fasilitas 3M, jadwal ibadah juga dibagi menjadi dua sesi untuk mengurangi terjadinya penumpukan jemaat.
Baca juga: Bupati targetkan 240 KM jalan di Tapteng selesai dihotmix tahun 2020
Untuk ibadah pertama masuk pukul 8.30 WIB, dengan ibadah Bahasa Indonesia. Untuk ibadah siang, masuk pukul 10.30 WIB dengan bentuk ibadah Bahasa Batak.
Menurut Penatua Gereja GKPI Pandan, St R Rajagukguk, penerapan 3M sebagai bentuk pencegahan COVID-19 di gereja dan jemaat GKPI Pandan.
“Jika jemaat tidak mengenakan masker dan suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius akan kita arahkan untuk tidak bergabung dengan jemaat yang lain. Kalau masker yang tidak ada atau lupa memakai, maka akan kita berikan, tetapi kalau suhu tubuhnya yang cukup tinggi kita anjurkan untuk istirahat saja, atau ibadah di rumah secara online,” ujarnya.
Selain itu juga, jumlah kursi di dalam gereja juga dikurangi, agar tidak saling berdekatan.
“Kebetulan gereja kita ini memiliki teras samping, sehingga kursi yang dari dalam gereja kita bagi sehabagian ke teras samping. Sehingga jarak antar sesama jemaat benar-benar terjaga, yakni dalam satu kursi hanya diisi 3 orang. Kalau sebelum COVID-19, untuk satu kursi biasanya ditempat 5-7 orang,” katanya menambahkan.
Selain menerapkan 3M dan membagi jadwal pelaksanaan ibadah setiap minggunya, tata ibadah di GKPI Pandan sejak pandemi COVID-19 mengalami sedikit perubahan.
Di mana biasanya ada lagu pujian berupa koor dari masing-masing perkumpulan koor, sejak COVID-19 tidak ada lagi koor pujian. Hal itu disepakati untuk menghemat waktu ibadah, dan juga untuk menjaga jarak antar sesama jemaat.
“Sebagaimana kita ketahui, salah satu bagian dari tata ibadah gereja adalah lagu koor. Tetapi sejak pandemi COVID-19 ini, lagu pujian koor kita tiadakan. Karena untuk membawakan lagu koor ini harus saling berdekatan antar sesama peserta koor, dan itu melanggar protokol kesehatan COVID-19. Selain itu juga, biasanya habis ibadah ada acara bersalaman, itu juga ditiadakan. Demikian juga untuk ibadah sekolah minggu ditiadakan. Dan Puji Tuhan, jemaat GKPI Pandan sampai saat ini tidak ada yang terpapar COVID-19, demikian juga dengan para penatuanya. Doa kami, agar kiranya COVID-19 segera belalu,” harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020