Jembatan Bandar Pulo yang berada di Desa Kwala Musam, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, yang nyaris roboh masih terus dilintasi oleh truk diantaranya angkutan kayu gelondongan yang melintas di atasnya.

"Ini benar-benar sangat memprihatinkan malah ada oknum yang melakukan pengutipan untuk bisa melintas di atas jembatan itu," kata Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Langkat-Binjai Khairul Ramadhan, di Stabat, Senin (19/10).

Seperti yang kami saksikan bersama Sekretaris KOMPAK Langkat Hidayat Syahputra dan beberapa orang lainnya, truk angkutan kayu gelondongan melintas diatas jembatan yang mau roboh itu, Minggu (18/10) sekitar pukul 18.00 WIB, katanya.

Baca juga: Meski Jembatan Bandar Pulo nyaris roboh, truk tangki CPO tetap coba melintasinya

"Ini benar-benar sangat memprihatinkan, bila terus menerus dilintasi tidak tertutup kemungkinan semakin lama jembatan pasti akan roboh juga," sambungnya.

Padahal jembatan itu sangat dibutuhkan untuk menuju kawasan ekowista Tangkahan Kecamatan Batang Serangan, harus ada tindakan tegas dari aparat disana.

"Aparat berwajib harus mengamankan jembatan itu dari oknum yang mencari keuntungan guna bisa melintas truk angkutan, akhirnya jembatan bisa roboh," pintanya.

Padahal jelas sekali ada tulisan "Truck Muatan Dilarang Melintas", malah Camat Batang Serangan Arie Ramadhany S IP, sempat menyaksikan truk yang hendak melintasi jembatan, Kamis (15/10) di Batang Serangan.

Arie Ramadhany SIP sempat menceritakan sejak awal kita sudah musyawarah dengan pihak PTPN II, kepala desa, tokoh masyarakat, dan pengusaha galian C terkait jembatan Bandar Pulo untuk melalui jalur alternatif.

Arie juga menambahkan, bahwa apabila jembatan Bandar Pulo terputus, maka sepeda motor dan mobil pribadi tidak dapat melintas lagi untuk menuju dua desa diseberang sana.

Bahkan pastinya nanti wisatawan yang hendak ke Tangkahan pun berkurang. "Cukuplah karena COVID-19 kemarin, Tangkahan sempat lockdown dan membuat pelaku usaha serta tour guide tidak bisa meraup rezeki," ungkapnya.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020