Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyebutkan bahwa persentase kasus aktif COVID-19 di tingkat nasional terus mengalami penurunan hingga mencapai 19,17 persen per 14 Oktober 2020.
"Jadi kasus kumulatifnya bisa kita lihat memang secara proporsi terus mengalami penurunan," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19 Dr. Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (14/10) .
Ia mengatakan bahwa kasus aktif tersebut tidak dihitung dari total kumulatif jumlah kasus COVID-19 yang ada saat ini, tetapi diperoleh dari persentase jumlah orang yang sedang sakit dibagi jumlah orang yang terinfeksi.
Baca juga: Cristiano Ronaldo positif terpapar COVID-19
Berdasarkan proporsi tersebut, tren kasus aktif COVID-19 di Indonesia terus mengalami penurunan sejak Maret hingga Oktober 2020.
"Jadi sejak awal kasus COVID-19 ditemukan di Indonesia pada awal Maret 2020 sampai sekarang 14 Oktober, kita lihat memang grafiknya menurun," katanya.
Baca juga: Kasus baru COVID-19 di Indonesia konsisten di bawah 4.000
Ia mengingatkan bahwa persentase kasus aktif COVID-19 tersebut sangat dinamis. Persentase kasus aktif bisa terus mengalami penurunan jika terjadi penurunan kasus, tetapi persentase tersebut juga bisa mengalami lonjakan ketika memang terjadi lonjakan kasus.
"Kita bisa lihat contohnya di Juli, di akhir Juli dia sempat turun, kemudian di awal-awal dia agak naik lagi. Awal September kita mengalami lonjakan kasus yang sangat tinggi. Ketika di akhir Agustus dia sudah mencapai titik rendah tetapi kemudian dia naik lagi di awal September," ujarnya memberikan contoh.
Ia berharap persentase kasus aktif tersebut terus mengalami penurunan, dengan kasus sembuh yang lebih banyak dibandingkan kasus meninggal, sehingga kasus aktifnya menjadi semakin sedikit.
"Berarti kalau dia turun, itu semua kasus aktifnya sudah ada hasilnya, apakah sembuh atau kalau enggak meninggal. Yang kita harapkan tentu kesembuhan," demikian kata Dewi Nur Aisyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Jadi kasus kumulatifnya bisa kita lihat memang secara proporsi terus mengalami penurunan," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19 Dr. Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (14/10) .
Ia mengatakan bahwa kasus aktif tersebut tidak dihitung dari total kumulatif jumlah kasus COVID-19 yang ada saat ini, tetapi diperoleh dari persentase jumlah orang yang sedang sakit dibagi jumlah orang yang terinfeksi.
Baca juga: Cristiano Ronaldo positif terpapar COVID-19
Berdasarkan proporsi tersebut, tren kasus aktif COVID-19 di Indonesia terus mengalami penurunan sejak Maret hingga Oktober 2020.
"Jadi sejak awal kasus COVID-19 ditemukan di Indonesia pada awal Maret 2020 sampai sekarang 14 Oktober, kita lihat memang grafiknya menurun," katanya.
Baca juga: Kasus baru COVID-19 di Indonesia konsisten di bawah 4.000
Ia mengingatkan bahwa persentase kasus aktif COVID-19 tersebut sangat dinamis. Persentase kasus aktif bisa terus mengalami penurunan jika terjadi penurunan kasus, tetapi persentase tersebut juga bisa mengalami lonjakan ketika memang terjadi lonjakan kasus.
"Kita bisa lihat contohnya di Juli, di akhir Juli dia sempat turun, kemudian di awal-awal dia agak naik lagi. Awal September kita mengalami lonjakan kasus yang sangat tinggi. Ketika di akhir Agustus dia sudah mencapai titik rendah tetapi kemudian dia naik lagi di awal September," ujarnya memberikan contoh.
Ia berharap persentase kasus aktif tersebut terus mengalami penurunan, dengan kasus sembuh yang lebih banyak dibandingkan kasus meninggal, sehingga kasus aktifnya menjadi semakin sedikit.
"Berarti kalau dia turun, itu semua kasus aktifnya sudah ada hasilnya, apakah sembuh atau kalau enggak meninggal. Yang kita harapkan tentu kesembuhan," demikian kata Dewi Nur Aisyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020