Diperkirakan ratusan hektare lahan persawahan masyarakat di Kecamatan Angkola Tano Tombangan terendam banjir.

"Kejadian banjir seperti ini sudah kerap terjadi, dan hampir setiap tahun," kata Camat Kecamatan Angkola Tano Tombangan, Indra Sakti Siregar kepada ANTARA, Kamis (24/9).

Penyebabnya, kata dia, akibat tanggul penahan banjir Sungai Batang Angkola yang sudah lama jebol belum mendapat perbaikan.

Baca juga: Puluhan hektare sawah siap tanam di Tapsel terendam banjir

"Sehingga bila hujan atau ada banjir kiriman dari daerah tetangga seperti Padangsidimpuan dampaknya sawah masyarakat terendam," katanya.

Kepala Desa Situmba, Kecamatan Angkola Tano Tombangan, Arsalju Harahap menjelaskan air yang merendam ratusan areal pertanian sawah masyarakat itu sejak, Selasa (22/9).

"Hingga saat ini air dengan ketinggian antara 50 - 80 centimeter itu sebagaian besar masih bertahan atau belum juga surut," jelasnya.

Menurut BPP Panabari, Angkola Tano Tombangan, Pandapotan Gultom, areal persawahan warga terendam banjir lebih kurang 100 hektare.

"Sebagian besar lahan yang terendam adalah tanaman padi sawah dan sebagian lagi tanaman jagung yang baru tanam seminggu bahkan sebulan," jelasnya.

Areal sawah yang terendam berada di Desa Situmba (sekitar 10 ha), Ingul Jae (sekitar 15 ha), Purba Tua (sekitar 15 Ha), Kota Tua (sekitar 35 ha), Batu Horpak (sekitar 10 ha), dan Panabari (sekitar 15 ha).

"Bila dalam tiga hari air juga tidak surut dikhawatirkan seluruh benih padi sawah maupun bibit jagung yang ditanam bakal puso," jelas Pandapotan.
 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020