Sepanjang jalan di sekitar Lapangan Utama Astaka MTQ ke-37 tingkat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berjejer stan dan tenda yang disediakan oleh Pemerintah Kota Tebing Tinggi bagi para pelaku usaha pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Tak hanya dari Tebing Tinggi, pedagang dari luar daerah juga berdatangan.
Irwansyah, pedagang baju dengan sablon MTQ, asal Tebing Tinggi sedang sibuk merapikan barang dagangan saat ditemui, Kamis (10/11) di tenda sekitar Lapangan Utama Astaka, Jalan Dr Sutomo Tebing Tinggi.
Baca juga: Ada koin Dirham Umayyah dan Alquran tertua di pameran MTQ ke-37 Sumut
Sehari-hari, ia bekerja membantu menderes getah karet di kebun milik orang lain. Kalau ada event-event besar seperti MTQ, pameran, ulang tahun Pemko, Irwansyah biasanya menjual baju seperti saat ini.
"Memang saya biasanya jual baju kalau ada event-event besar. Sudah ada penyedia barang langganan biasa. Alhamdulillah, terbantu lah dengan MTQ ini, karena sudah lama juga tidak ada kegiatan besar. Dengan bisa jualan lagi, terbantu pendapatan saya," ujarnya.
Irwansyah bercerita biasanya pengunjung mulai ramai pada waktu sore hingga malam. Menyediakan 120 lusin pakaian sablon MTQ, sejauh ini dirinya sudah menjual sekitar 40 lusin lebih.
Baca juga: Official Kafilah MTQ asal Kota Binjai meninggal
"Tapi masih ada malam ini sampai penutupan, bisa bertambah lagi. Mungkin banyak juga masyarakat yang menurun daya belinya karena Covid-19, tapi hasil penjualan saya ini membantu menambah penghasilan," terangnya.
Baju MTQ yang dijual Irwansyah merupakan kaos satu set dengan celana untuk balita dan anak-anak hingga usia 12 tahun. Setelan ada yang berukuran pendek dan panjang dengan variasi harga mulai dari Rp35.000 hingga Rp85.000.
"Kalau barang tidak habis, saya kembalikan ke pihak pabrikan langganan saya. Walaupun sudah disablon MTQ tidak masalah, karena bisa ditutup lagi ini, ada teknik sablonnya," jelasnya, berdasarkan pengalamannya menjadi pedagang musiman baju.
Humami Mahfuza, pedagang musiman kerak telur asal Tanah Abang, Jakarta juga ikut menikmati penyelenggaraan MTQ ke-37 Sumut. Per harinya ia mengaku bisa menjual 70-100 porsi dengan harga Rp20.000.
"Terbantu saya dengan MTQ, karena sudah lama tidak ada acara besar seperti ini," ungkapnya yang biasa berjualan saat ada acara besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Tak hanya dari Tebing Tinggi, pedagang dari luar daerah juga berdatangan.
Irwansyah, pedagang baju dengan sablon MTQ, asal Tebing Tinggi sedang sibuk merapikan barang dagangan saat ditemui, Kamis (10/11) di tenda sekitar Lapangan Utama Astaka, Jalan Dr Sutomo Tebing Tinggi.
Baca juga: Ada koin Dirham Umayyah dan Alquran tertua di pameran MTQ ke-37 Sumut
Sehari-hari, ia bekerja membantu menderes getah karet di kebun milik orang lain. Kalau ada event-event besar seperti MTQ, pameran, ulang tahun Pemko, Irwansyah biasanya menjual baju seperti saat ini.
"Memang saya biasanya jual baju kalau ada event-event besar. Sudah ada penyedia barang langganan biasa. Alhamdulillah, terbantu lah dengan MTQ ini, karena sudah lama juga tidak ada kegiatan besar. Dengan bisa jualan lagi, terbantu pendapatan saya," ujarnya.
Irwansyah bercerita biasanya pengunjung mulai ramai pada waktu sore hingga malam. Menyediakan 120 lusin pakaian sablon MTQ, sejauh ini dirinya sudah menjual sekitar 40 lusin lebih.
Baca juga: Official Kafilah MTQ asal Kota Binjai meninggal
"Tapi masih ada malam ini sampai penutupan, bisa bertambah lagi. Mungkin banyak juga masyarakat yang menurun daya belinya karena Covid-19, tapi hasil penjualan saya ini membantu menambah penghasilan," terangnya.
Baju MTQ yang dijual Irwansyah merupakan kaos satu set dengan celana untuk balita dan anak-anak hingga usia 12 tahun. Setelan ada yang berukuran pendek dan panjang dengan variasi harga mulai dari Rp35.000 hingga Rp85.000.
"Kalau barang tidak habis, saya kembalikan ke pihak pabrikan langganan saya. Walaupun sudah disablon MTQ tidak masalah, karena bisa ditutup lagi ini, ada teknik sablonnya," jelasnya, berdasarkan pengalamannya menjadi pedagang musiman baju.
Humami Mahfuza, pedagang musiman kerak telur asal Tanah Abang, Jakarta juga ikut menikmati penyelenggaraan MTQ ke-37 Sumut. Per harinya ia mengaku bisa menjual 70-100 porsi dengan harga Rp20.000.
"Terbantu saya dengan MTQ, karena sudah lama tidak ada acara besar seperti ini," ungkapnya yang biasa berjualan saat ada acara besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020