Sektor pariwisata di Kabupaten Karo harus semakin maju dan meningkat, sekaligus menjadi prioritas bagi para pelaku pariwisata dan juga pemerintah daerah.
"Pariwisata tidak akan bisa maju dan berkembang tanpa dukungan dari semua pihak. Pariwisata di Kabupaten Karo harus menjadi prioritas selain sektor pertanian," ujar praktisi parawisata Dedi Nelson melalui keterangan tertulis yang diterima di Medan, Jumat (4/9).
Dedi yang juga Ketua DPC IHGMA Kabupaten Karo mengatakan, Kabupaten Karo yang sangat kaya dengan keindahan alam, tanahnya yang subur serta masyarakatnya yang sangat ramah, menjadikan daerah ini semakin banyak dikunjungi wisatawan.
Tanah Karo bahkan semakin dikenal di mancanegara dengan adanya erupsi Gunung Sinabung. "Bagi kita hal ini juga harus bisa dijadikan sebagai objek yang menarik bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung. Akan sangat menarik dan luar biasa kalau kita bisa saksikan erupsi dari zona aman," katanya.
Menurut Dedi, mulai dari pemandian air panas sampai ke air terjun Sipiso-piso merupakan bagian yang tak terpisahkan dari antusias masyarakat untuk datang berkunjung.
Karena itu, peluang dan kesempatan untuk memajukan pariwisata sangat besar, sejalan dengan kebijakan pemerintah bahwa Kabupaten Karo adalah salah satu kabupaten yang menjadi super prioritas dalam pengembangan pariwisata Danau Toba.
"Walaupun saat ini kita masih berjuang melawan COVID-19, tapi kita harus tetap punya harapan yang besar untuk meningkatkan PAD dengan cara-cara yang inovatif serta harus mencoba mengembangkan destinasi wisata yang berorientasi kepada wisata desa, tentunya dengan tetap mematuhi dan mengikuti protokol kesehatan," katanya.
Objek wisata yang sudah ada, tambahnya, juga harus menjadi perhatian bagi pelaku pariwisata dan pemerintah daerah, agar tamu tetap merasa nyaman, sehingga semakin banyak yang datang berkunjung.
Kepedulian dan tantangan ke depan merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah dan masyarakat agar bisa bersama-sama bergandengan tangan memajukan pariwisata di daerah ini.
"Kita tidak boleh hanya menunggu wisatawan datang, tapi harus bisa menciptakan daya tarik bagi mereka untuk berkunjung. Pelatihan bagi pelaku pariwisata serta meningkatkan kemampuan sanggar seni agar bisa menampilkan kesenian daerah di event-event tertentu jelas sangat diperlukan, sehingga lama tinggal wisatawan semakin bertambah," katanya.
Dedi Nelson juga mengajak semua pihak untuk tidak berputus asa dan bersama-sama bangkit dan berusaha memajukan pariwisata agar PAD meningkat dan masyarakat bisa merasakan efek dari kunjungan wisatawan.
"Dengan mengikuti aturan pemerintah serta protokol COVID-19 mari kita sama-sama bergandengan tangan agar wisatawan bisa lebih nyaman dan bahagia berkunjung ke dataran tinggi yang indah serta berhawa sejuk ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Pariwisata tidak akan bisa maju dan berkembang tanpa dukungan dari semua pihak. Pariwisata di Kabupaten Karo harus menjadi prioritas selain sektor pertanian," ujar praktisi parawisata Dedi Nelson melalui keterangan tertulis yang diterima di Medan, Jumat (4/9).
Dedi yang juga Ketua DPC IHGMA Kabupaten Karo mengatakan, Kabupaten Karo yang sangat kaya dengan keindahan alam, tanahnya yang subur serta masyarakatnya yang sangat ramah, menjadikan daerah ini semakin banyak dikunjungi wisatawan.
Tanah Karo bahkan semakin dikenal di mancanegara dengan adanya erupsi Gunung Sinabung. "Bagi kita hal ini juga harus bisa dijadikan sebagai objek yang menarik bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung. Akan sangat menarik dan luar biasa kalau kita bisa saksikan erupsi dari zona aman," katanya.
Menurut Dedi, mulai dari pemandian air panas sampai ke air terjun Sipiso-piso merupakan bagian yang tak terpisahkan dari antusias masyarakat untuk datang berkunjung.
Karena itu, peluang dan kesempatan untuk memajukan pariwisata sangat besar, sejalan dengan kebijakan pemerintah bahwa Kabupaten Karo adalah salah satu kabupaten yang menjadi super prioritas dalam pengembangan pariwisata Danau Toba.
"Walaupun saat ini kita masih berjuang melawan COVID-19, tapi kita harus tetap punya harapan yang besar untuk meningkatkan PAD dengan cara-cara yang inovatif serta harus mencoba mengembangkan destinasi wisata yang berorientasi kepada wisata desa, tentunya dengan tetap mematuhi dan mengikuti protokol kesehatan," katanya.
Objek wisata yang sudah ada, tambahnya, juga harus menjadi perhatian bagi pelaku pariwisata dan pemerintah daerah, agar tamu tetap merasa nyaman, sehingga semakin banyak yang datang berkunjung.
Kepedulian dan tantangan ke depan merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah dan masyarakat agar bisa bersama-sama bergandengan tangan memajukan pariwisata di daerah ini.
"Kita tidak boleh hanya menunggu wisatawan datang, tapi harus bisa menciptakan daya tarik bagi mereka untuk berkunjung. Pelatihan bagi pelaku pariwisata serta meningkatkan kemampuan sanggar seni agar bisa menampilkan kesenian daerah di event-event tertentu jelas sangat diperlukan, sehingga lama tinggal wisatawan semakin bertambah," katanya.
Dedi Nelson juga mengajak semua pihak untuk tidak berputus asa dan bersama-sama bangkit dan berusaha memajukan pariwisata agar PAD meningkat dan masyarakat bisa merasakan efek dari kunjungan wisatawan.
"Dengan mengikuti aturan pemerintah serta protokol COVID-19 mari kita sama-sama bergandengan tangan agar wisatawan bisa lebih nyaman dan bahagia berkunjung ke dataran tinggi yang indah serta berhawa sejuk ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020