Masyarakat kawasan Palia Desa Gunungmelayu Kecamatan Kualuhselatan melakukan aksi blokir Jalan Lintas Sumatera, Sabtu (15/8) malam. Belum diketahui penyebab terjadinya aksi yang mengakibatkan arus lalulintas macet berkilometer hingga Minggu (16/8) dinihari tersebut.
Informasi yang dirangkum menyebutkan, dipicu oleh peristiwa yang terjadi sebelumnya. Pada saat itu terjadi selisih paham antara pemuda setempat dengan oknum yang diduga aparat. Menurut Kepala Desa Gunung Melayu H Saiful Anwar Tanjung, sebenarnya antara kedua belah pihak sudah sepakat menyelesaikan masalah itu.
Namun tidak diketahui bagaimana asal mulanya sehingga membuat massa marah dan melakukan aksi blokir Jalinsum tersebut. Akibatnya, arus lalulintas dari arah Rantauprapat menuju Medan macet ditaksir hingga belasan kilometer.
Hal tersebut diutarakan salah seorang jurnalis elektronik yang ingin ke TKP guna meliput peristiwa tersebut. “Kami diminta pulang ke Rantauprapat, bang. Kami saat itu sudah sampai di Kampungpajak Kecamatan Na IX-X,” ujar Fachrizal Lubis melalui telepon seluler, Minggu dinihari.
Hingga berita ini dikirim ke redaksi, massa masih melakukan aksinya. Mereka menuntut agar oknum aparat yang melakukan tindak kekerasan tersebut ditindak sesuai hukum berlaku. Massa juga masih melakukan aksi blokir jalan.
Suasana di Aekkanopan, ibukota Labura, pada malam menjelang Minggu dinihari tersebut lengang. Arus kenderaan sepi, terutama yang datang dari arah Rantauprapat menuju Medan.
Konfirmasi dari pihak terkait belum diperoleh. Kapolsek Kualuhhulu AKP Sahrial Sirait SH MH dikabarkan turun ke TKP bersama anggotanya mencoba mendinginkan suasana.
Informasi terakhir, blokade jalan dibuka sekira pukul 01.30 WIB. Terlihat personil PM dari Rantauprapat turut mengatur arus lalulintas di lokasi yang sebelumnya diblokir massa. Mobil pemadam kebakaran pun dikerahkan guna membersihkan jalan.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020