Etesi Gea (32) nelayan asal Desa Sifahandro, Kecamatan Sawo, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, yang hilang sejak Kamis (13/8), akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal, dunia, Jumat.
Mayat korban ditemukan tim Basarnas Nias di Pantai Fafa, Desa Sifahandro, Kecamatan Sawo, Kabupaten Nias Utara, Jumat, sekitar pukul 8.30 WIB.
Baca juga: Basarnas Nias cari anak terseret arus sungai
"Kemarin perahu korban terbalik akibat dihantam ombak ketika sedang menjaring ikan di perairan Nias Utara bersama dua rekannya," kata Humas Basarnas Nias, Asanimu Waruwu, di Nias, Jumat (14/8).
Baca juga: Polisi ungkap kasus saling tikam yang menewaskan dua pemuda di Nias
Korban bersama dua rekannya berangkat dengan naik perahu, Kamis (13/8) sekitar pukul 15.00 WIB untuk menjaring ikan di Perairan Nias Utara.
Namun tidak lama setelah perahu mereka tiba di lokasi yang dituju dan menurunkan jaring, terjadi cuaca buruk dan angin kencang, sehingga ombak besar membuat perahu mereka terbalik.
"Kedua teman korban sempat selamat sampai di pantai dengan berenang, tetapi korban hilang, sehingga Kepala Desa Sifahandro menghubungi Basarnas Nias untuk membantu pencarian," jelasnya.
Menurut informasi, korban tidak selamat karena terlilit jaring yang telah mereka tabur di laut ketika perahu yang mereka tumpangi terbalik.
Kini jenazah korban telah dievakuasi dan diserahkan Basarnas Nias kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Mayat korban ditemukan tim Basarnas Nias di Pantai Fafa, Desa Sifahandro, Kecamatan Sawo, Kabupaten Nias Utara, Jumat, sekitar pukul 8.30 WIB.
Baca juga: Basarnas Nias cari anak terseret arus sungai
"Kemarin perahu korban terbalik akibat dihantam ombak ketika sedang menjaring ikan di perairan Nias Utara bersama dua rekannya," kata Humas Basarnas Nias, Asanimu Waruwu, di Nias, Jumat (14/8).
Baca juga: Polisi ungkap kasus saling tikam yang menewaskan dua pemuda di Nias
Korban bersama dua rekannya berangkat dengan naik perahu, Kamis (13/8) sekitar pukul 15.00 WIB untuk menjaring ikan di Perairan Nias Utara.
Namun tidak lama setelah perahu mereka tiba di lokasi yang dituju dan menurunkan jaring, terjadi cuaca buruk dan angin kencang, sehingga ombak besar membuat perahu mereka terbalik.
"Kedua teman korban sempat selamat sampai di pantai dengan berenang, tetapi korban hilang, sehingga Kepala Desa Sifahandro menghubungi Basarnas Nias untuk membantu pencarian," jelasnya.
Menurut informasi, korban tidak selamat karena terlilit jaring yang telah mereka tabur di laut ketika perahu yang mereka tumpangi terbalik.
Kini jenazah korban telah dievakuasi dan diserahkan Basarnas Nias kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020