Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memerintahkan kampanye hubungan masyarakat untuk memastikan sekolah dibuka kembali tepat waktu pada September.

Sekolah harus menjadi tempat terakhir yang ditutup jika terjadi karantina wilayah lokal, ujar dia.

"PM menekankan (dalam pertemuan Kamis) bahwa kerugian bagi pendidikan anak-anak dengan tidak bersekolah serta kesehatan mental mereka jauh lebih merusak daripada risiko rendah yang ditimbulkan (oleh virus corona), yang akan dikelola sekolah dengan hati-hati, " kata surat kabar The Sunday Times, yang mengutip satu sumber.

Baca juga: Pangeran Harry bilang media sosial sulut "krisis kebencian"

Baca juga: Kucing penangkap tikus di kantor Kemlu Inggris akan pensiun

Sebuah studi yang diterbitkan pada Selasa (4/8) menyebutkan bahwa  Inggris menghadapi risiko gelombang kedua COVID-19 musim dingin ini dua kali lebih besar dari wabah awal jika membuka kembali sekolah secara penuh waktu tanpa meningkatkan sistem pengujian dan pelacakan.

Sekolah-sekolah di Inggris ditutup pada Maret selama karantina wilayah nasional, kecuali untuk anak-anak pekerja esensial.

Sekolah-sekolah di negara itu dibuka kembali pada bulan Juni untuk sebagian kecil jumlah siswa.

Pemerintah ingin semua siswa kembali ke sekolah pada awal September.

PM Johnson menyebut pembukaan sekolah pada awal September sebagai prioritas nasional.

Sumber: Reuters  

Pewarta: Azis Kurmala

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020