Wali Kota Tebing Tinggi membuka Focus Group Discussion (FGD) simpanan pelajar dalam program "One Student One Account" (OSOA) dan pencanangan Hari Menabung Kota Tebing Tinggi, Selasa (28/7) di Balai Kota Lantai 4.

Dalam kesempatan itu ia mengatakan program "One Student One Account" itu direncanakan akan diproses saat siswa masuk sekolah atau proses belajar tatap muka bagi pelajar yang sudah ada menabung dari awal diharapkan dilanjutkan terus.

"Gerakan menabung ini adalah bagaimana mengajarkan anak mengatur keuangannya dengan baik berhemat, tidak boros dan tidak menggunakan uang semaunya saja," katanya.

Baca juga: Wali Kota hadiri Musda ke 5 DPD Komnas-WI Tebing Tinggi

Terkait pembelajaran tatap muka di Kota Tebing Tinggi, ia menjelaskan menunggu pemerintah pusat dan propinsi.

Tetapi kemungkinannya akan jauh dipercepat karena semulanya direncanakan pada Tahun 2021,  kemungkinan ada kebijakan lain dari pemerintah pusat yang tentunya nanti akan diikuti.

Disinggung tentang adanya kendala orang tua siswa tidak mampu untuk mengikuti pembelajaran secara daring seperti android dan paket internet, Wali Kota menegaskan tidak semua yang tidak mampu itu harus pakai daring.

Baca juga: Wisuda Ahli Madya Akbid Pemko Tebing Tinggi angkatan terakhir.

Yang bersangkutan bisa menggunakan modul dan dapat diambil di sekolah dengan mengajak pihak komite sekolah lebih aktif memberikan perhatian terhadap masalah siswa yang ada disekolah itu sendiri  tegas Wali Kota. 

Sementara itu, Bank Indonesia yang diwakili Kepala Group SP-Pur dan Layanan Administrasi Andiwiana Septonarwanto mengatakan, sangat mendukung program Wali Kota Tebing Tinggi dalam program OSOA.

"Ini merupakan gebrakan untuk para siswa mengenal mengenai jasa keuangan.seperti diketahui bahwa pemahaman jasa keuangan masih relatif rendah di masyarakat Indonesia termasuk Kota Tebing Tinggi sehingga gerakan ini perlu mendapat dukungan semua pihak," katanya.

Hal sama juga dikatakan Kepala OJK Regional V Sumbagut melalui Deputi Direktur Managemen Strategis dan Kemitraan Pemda Andi Muhammad Yusuf yang menjelaskan, program 'One Student One Account' ini sangat baik dalam rangka meningkatkan literasi keuangan khususnya bagi pelajar. 

"Secara nasional pelajar ada 52 juta, hal ini merupakan potensi yang sangat besar untuk meningkatkan literasi keuangan termasuk juga meningkatkan inklusi keuangan," katanya.

Pewarta: Dhani Elison

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020