Untuk mengatasi permasalah  gizi ganda seperti kekurangan gizi, wasting, stunting pada balita dan anemia pada ibu hamil dan remaja, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Madina melakukan penyuluhan.

Penyuluhan ini dilaksanakan di Kecamatan Ulu Pungkut, Pakantan, Lembah Sorik Marapi, Panyabungan Barat, Hutabargot, Siabu, Naga Juang, Panyabungan Utara dan Kecamatan Bukit Malintang, Senin.

Kepala DPPKB Mandailing Natal, Adanan SH MM kepada ANTARA, Senin (27/07) menyampaikan, penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada ibu hamil dan remaja pra nikah tentang dampak dan penyebab stunting.

Baca juga: Sempat lumpuh delapan jam karena longsor, jalan ke Panyabungan Timur kembali bisa dilalui

Baca juga: Bupati Madina : Dua jembatan sudah selesai diperbaiki

“Stunting adalah suatu kondisi, menampakkan tinggi badan seseorang yang lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umumnya. Adapun penyebab anak terkena stunting adalah faktor gizi buruk dan faktor penyakit lain, seperti diare,” bebernya.

Penyakit stunting ini juga memiliki dampak yang sangat buruk, yakni selain bentuk tubuh anak yang pendek, perkembangan otak anak juga bakal menurun 30 persen dari anak-anak normal.

"Stunting dapat dicegah dimulai dari masa remaja dimana seorang remaja dapat mempersiapkan dan merencanakan masa depan dan kehidupan berkeluarga," katanya.

Pada penyuluhan yang dilakukan di 10 kecamatan yang ada di Madina itu juga dilaksanakan penyuluhan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan pembinaan bagi remaja pra nikah.

Adanan berharap dengan adanya penyuluhan ini para remaja pra nikah agar mencegah pernikahan dini dan menghindari pergaulan bebas.

Ia juga menyebut, program nasional ini nantinya juga akan digelar di setiap kecamatan yang ada di kabupaten itu.

"10 kecamatan sudah kita lakukan penyuluhan, 13 kecamatan lainnya akan menyusul," sebutnya.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020