Ekspor durian dalam bentuk beku/pasta dari Sumatera Utara ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Malaysia sudah mencapai 412 ton dalam semester I 2020.

"Ekspor durian Sumut ke dua negara itu pada semester I 2020 naik signifikan dari dibanding total ekspor selama 2019 sebanyak 392 ton," ujar Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Hasrul di Medan, Selasa.

Menurut Hasrul, durian Sumut yang di ekspor itu dalam bentuk beku (pasta), dikemas dalam plastik yang kedap udara dan disimpan dengan suhu 15 hingga -20 derajat celcius untuk menjaga kualitas durian tetap baik dan aman dikonsumsi.

Baca juga: Nilai ekspor ikan dan udang Sumut naik 16,3 persen

Ekspor komoditas asal sub sektor hortikultura yang diolah sehingga memiliki nilai tambah itu telah melalui serangkaian tindakan karantina pertanian untuk  memastikan sehat, aman dan sesuai dengan persyaratan teknis negara tujuan.

"Ekspor durian mengantongi sertifikasi dokumen karantina berupa phytosanitary certificate, yang merupakan jaminan kesehatan bahwa durian yang di ekspor tersebut dalam kondisi sehat, bebas dari hama penyakit serta aman untuk dikonsumsi," ujar Hasrul.

Durian di Sumut berasal dari Kabupaten Dairi, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara dan Langkat. Tanaman durian terus dikembangkan pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian yang berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian.

Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, mengapresiasi pertumbuhan ekspor durian dari Sumut.

"Banyak komoditas pertanian asal Sumut yang menjadi unggulan ekspor, " katanya.

Pemerintah, ujar Ali Jamil, meningkatkan sinergitas dengan semua terkait termasuk pengusaha untuk mengejar target peningkatan tiga kali lipat ekspor komoditas pertanian sesuai dengan program Gratieks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020