Permintaan karet Sumatera Utara dari berbagai negara khususnya Jepang dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) meningkat setelah sempat anjlok akibat pandemi COVID-19.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Senin, mengatakan dari ekspor karet Sumut pada Mei 2020 yang sebanyak 14.975 ton, penjualan terbesar ke Jepang dan RRT.

"Ekspor karet Sumut ke Jepang pada Mei sebesar 3.985 ton atau 26,61 persen dari total ekspor karet Sumut yang sebanyak 14.975 ton, " ujarnya.

Baca juga: Ekspor karet Sumut turun 18,3 persen

Ekspor karet terbesar kedua adalah ke RRT atau 17,31 persen dan disusul ke Amerika Serikat 10, 70 persen.

Edy menyebutkan, pada Mei, ekspor karet Sumut sudah bisa ke 27 negara setelah sebelumnya sempat terganggu akibat pandemi COVID-19 yang melanda secara global.

Menurut data, ujar dia, ekspor karet yang masih sangat terganggu adalah ke India karena negara itu belum terlalu terbuka untuk perdagangan dampak pandemi COVID-19.

"Melihat perkembangan ekspor di Mei, ada prediksi ekspor semakin membaik pada Juni," katanya.

Baca juga: Gapkindo: Penjualan karet Sumut di pasar lokal juga tertekan

Keyakinan bahwa ekspor karet semakin membaik pada Juni, ujar Edy Irwansyah, juga terlihat dari permintaan sejumlah negara importir sebelumnya yang meminta ekspor yang tertunda dikapalkan mulai Juni ini.

Dia mengakui, volume ekspor karet Sumut periode Januari - Mei 2020 masih turun 18,3 persen dibandingkan periode sama 2019 atau tinggal 142.413 ton. Periode sama 2019, volume ekspor karet Sumut 174.345 ton.

"Mudah - mudahan ekspor karet Sumut di semester II melonjak tajam agar penurunan ekspor di semester I tertutupi," ujar Edy.

Tahun 2019, ekspor karet Sumut sebesar 410.070 ton atau turun dari 2018 yang mencapai 456.536 ton.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020