Pemerintah Yunani memindahkan 25 pengungsi remaja laki-laki berusia 15-17 tahun dari kamp migran padat penghuni di negara itu ke Portugal pada Selasa, sebagai bagian dari program relokasi ke negara-negara Uni Eropa.

Sekelompok pengungsi remaja itu selama ini tinggal di kamp penampungan yang terletak di kepulauan terpencil Yunani, tanpa ada satupun kerabat di wilayah Eropa.

"Eropa sedang menjalankan tugasnya untuk mereka yang paling membutuhkan, serta perlu perlindungan," kata sekretaris khusus di Kementerian Migrasi Yunani, Irene Agapidaki, yang bertanggung jawab terhadap urusan pengungsi di bawah umur.

Agapidaki berbicara usai mengantar para pengungsi remaja ke bandara dan melakukan perpisahan dengan mereka.

Ratusan ribu migran dan pengungsi melarikan diri dari negara asal mereka akibat kemiskinan atau konflik, dan menjadikan Yunani sebagai batu loncatan untuk dapat datang ke negara-negara Eropa lain pada 2015 dan 2016, usai terjadi perselisihan perjanjian terkait isu migran Turki-Uni Eropa.

Setidaknya terdapat 5.200 pengungsi anak dari Suriah, Afghanistan, Irak, dan negara Afrika saat ini hidup di Yunani, banyak dari mereka berada dalam kondisi sulit.

Yunani tengah dalam proses untuk merelokasi sekitar 1.600 pengungsi di bawah umur yang tidak mempunyai sanak saudara dalam pengungsian mereka. Sebagian telah dipindahkan ke beberapa negara berbeda.

Setelah kelompok yang direlokasi hari ini, akan ada sekelompok pengungsi remaja lainnya yang direncanakan terbang dari Athena menuju Finlandia pada Rabu (8/7) esok.

Wakil Menteri Migrasi Yunani Giorgos Koumoutsakos, terkait hal ini, menambahkan bahwa otoritas juga menyasar skema pemulangan secara sukarela untuk perorangan yang berada di kamp penampungan kepulauan Yunani serta mereka yang tiba pada 1 Januari 2020.

Koumoutsakos menyebut bahwa insentif keuangan akan ditawarkan kepada mereka yang berminat pulang ke negara asal.

"Kami berencana melakukan penerbangan pertama dengan proyek yang kompleks ini ke Irak dalam beberapa pekan mendatang," kata dia.

Sumber: Reuters

Pewarta: Suwanti

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020