Pemerintah China mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya untuk tidak berkunjung ke Kanada.
Warga China harus berhati-hati kalau dalam waktu dekat pergi ke Kanada karena polisi sering bertindak brutal dan protes yang mengarah pada kekerasan di negara tersebut, demikian unggahan Kedutaan Besar China di Kanada dalam akun WeChat resminya, Senin (6/7).
Peringatan perjalanan atau travel advisory yang dikeluarkan China tersebut diumumkan beberapa hari setelah Kanada mengeluarkan kebijakan untuk menanggapi Undang-Undang Keamanan Nasional di Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong yang disahkan Beijing pada pekan lalu.
Kebijakan tersebut adalah Kanada mengingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Hong Kong dalam travel advisory terbaru dan menangguhkan ekspor ke Hong Kong.
Para pakar di China yang mengamati situasi tersebut melihat saling balas travel advisory tersebut sebagai gambaran atas memburuknya hubungan China dengan Kanada.
Direktur Fakultas Pengembangan Pariwisata di Beijing Union University, Zhang Lingyun, mengatakan bahwa peringatan yang dikeluarkan oleh otoritas diplomatik China tersebut berdasarkan pertimbangan yang matang atas situasi terkini di Kanada.
"Peringatan yang dikeluarkan saat situasi pandemi di Kanada dan secara global terus memburuk ini lebih mengarah pada pernyataan politik ketimbang faktor untung-rugi sektor pariwisata," kata Zhang dikutip Global Times, Selasa.
"Karena faktanya adalah akses pariwisata global masih tutup di tengah pandemi, maka peringatan baru ini lebih diutamakan berlaku bagi warga China yang hendak melakukan perjalanan ke Kanada untuk tujuan komersial, studi, dan lainnya," kata pelaku industri pariwisata bermarga Xu.
Meskipun dampak jangka pendeknya terhadap sektor pariwisata sangat kecil, para pengamat mengingatkan akan adanya dampak jangka panjang pada industri pariwisata dan pendidikan bagi Kanada yang bernilai miliaran dolar AS terkait perseteruan China-Kanada yang tak berkesudahan sejak penangkapan Direktur Keuangan Huawei Meng Wanzhou oleh otoritas di Kanada pada 1 Desember 2018.
"Pascapandemi global COVID-19, sebagian besar wisatawan China akan lebih memilih berwisata di dalam negeri daripada di luar negeri," kata Zhang menambahkan.
Sejak ratusan tahun yang lalu, China-Kanada memiliki hubungan yang sangat erat. Pada era 1800-an, terjadi eksodus besar-besaran warga China, terutama yang tinggal di wilayah selatan, seperti Provinsi Guangdong dan Provinsi Fujian, ke Kanada.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Warga China harus berhati-hati kalau dalam waktu dekat pergi ke Kanada karena polisi sering bertindak brutal dan protes yang mengarah pada kekerasan di negara tersebut, demikian unggahan Kedutaan Besar China di Kanada dalam akun WeChat resminya, Senin (6/7).
Peringatan perjalanan atau travel advisory yang dikeluarkan China tersebut diumumkan beberapa hari setelah Kanada mengeluarkan kebijakan untuk menanggapi Undang-Undang Keamanan Nasional di Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong yang disahkan Beijing pada pekan lalu.
Kebijakan tersebut adalah Kanada mengingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Hong Kong dalam travel advisory terbaru dan menangguhkan ekspor ke Hong Kong.
Para pakar di China yang mengamati situasi tersebut melihat saling balas travel advisory tersebut sebagai gambaran atas memburuknya hubungan China dengan Kanada.
Direktur Fakultas Pengembangan Pariwisata di Beijing Union University, Zhang Lingyun, mengatakan bahwa peringatan yang dikeluarkan oleh otoritas diplomatik China tersebut berdasarkan pertimbangan yang matang atas situasi terkini di Kanada.
"Peringatan yang dikeluarkan saat situasi pandemi di Kanada dan secara global terus memburuk ini lebih mengarah pada pernyataan politik ketimbang faktor untung-rugi sektor pariwisata," kata Zhang dikutip Global Times, Selasa.
"Karena faktanya adalah akses pariwisata global masih tutup di tengah pandemi, maka peringatan baru ini lebih diutamakan berlaku bagi warga China yang hendak melakukan perjalanan ke Kanada untuk tujuan komersial, studi, dan lainnya," kata pelaku industri pariwisata bermarga Xu.
Meskipun dampak jangka pendeknya terhadap sektor pariwisata sangat kecil, para pengamat mengingatkan akan adanya dampak jangka panjang pada industri pariwisata dan pendidikan bagi Kanada yang bernilai miliaran dolar AS terkait perseteruan China-Kanada yang tak berkesudahan sejak penangkapan Direktur Keuangan Huawei Meng Wanzhou oleh otoritas di Kanada pada 1 Desember 2018.
"Pascapandemi global COVID-19, sebagian besar wisatawan China akan lebih memilih berwisata di dalam negeri daripada di luar negeri," kata Zhang menambahkan.
Sejak ratusan tahun yang lalu, China-Kanada memiliki hubungan yang sangat erat. Pada era 1800-an, terjadi eksodus besar-besaran warga China, terutama yang tinggal di wilayah selatan, seperti Provinsi Guangdong dan Provinsi Fujian, ke Kanada.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020