Hasil tes usap terhadap RL, pasien virus corona jenis baru (COVID-19) yang kini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli, Sumatera Utara setelah 14 hari kembali positif.
"Setelah menjalani isolasi dan perawatan sejak 17 Juni 2020, RL kembali jalani tes 'swab' (usap) sebanyak dua kali dan hasilnya masih tetap positif," kata Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Gunungsitoli, Sowa,a Laoli, di Gunungsitoli, Jumat.
Baca juga: 13 nelayan yang hilang di Nias Selatan belum ditemukan
Baca juga: Basarnas hentikan pencarian 13 nelayan yang hilang di perairan Nias Selatan
Sowa,a yang didampingi Dandim 0213/Nias, Wakil Kapolres Nias, dan Sekda Kota Gunungsitoli itu, mengatakan RL kembali menjalani tes usap karena telah menjalani perawatan dan diisolasi selama 14 hari di RSUD Gunungsitoli.
"Hingga saat ini setelah tes 'swab' kedua, kondisi RL masih sehat dan kuat, tetapi karena hasil 'swab' positif, maka RL tetap dirawat dan di isolasi di RSUD Gunungsitoli," katanya.
Ia juga mengimbau keluarga dan warga yang sempat berinteraksi dengan RL dan telah menjalani tes cepat pertama diminta melakukan tes ulang.
Terkait dengan tempat isolasi di Kota Gunungsitoli, pemkot setempat sedang mempersiapkan dan mencari tempat yang tepat serta tidak ada penolakan warga.
Dia mengimbau warga tidak panik dan tetap mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dengan tidak keluar rumah, memakai masker, dan rajin cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir.
Dari Sowa,a diketahui jika keluarga dan warga yang telah berinteraksi dengan RL dan telah menjalani tes cepat pertama 230 orang dan semuanya negatif, sedangkan yang telah melakukan tes cepat ulang sejak tiga hari yang lalu 60 orang.
"Kita imbau keluarga atau warga yang sempat berinteraksi dengan RL dan telah menjalani 'rapid test' (tes cepat) pertama 14 yang lalu agar melakukan 'rapid test' ulang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Setelah menjalani isolasi dan perawatan sejak 17 Juni 2020, RL kembali jalani tes 'swab' (usap) sebanyak dua kali dan hasilnya masih tetap positif," kata Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Gunungsitoli, Sowa,a Laoli, di Gunungsitoli, Jumat.
Baca juga: 13 nelayan yang hilang di Nias Selatan belum ditemukan
Baca juga: Basarnas hentikan pencarian 13 nelayan yang hilang di perairan Nias Selatan
Sowa,a yang didampingi Dandim 0213/Nias, Wakil Kapolres Nias, dan Sekda Kota Gunungsitoli itu, mengatakan RL kembali menjalani tes usap karena telah menjalani perawatan dan diisolasi selama 14 hari di RSUD Gunungsitoli.
"Hingga saat ini setelah tes 'swab' kedua, kondisi RL masih sehat dan kuat, tetapi karena hasil 'swab' positif, maka RL tetap dirawat dan di isolasi di RSUD Gunungsitoli," katanya.
Ia juga mengimbau keluarga dan warga yang sempat berinteraksi dengan RL dan telah menjalani tes cepat pertama diminta melakukan tes ulang.
Terkait dengan tempat isolasi di Kota Gunungsitoli, pemkot setempat sedang mempersiapkan dan mencari tempat yang tepat serta tidak ada penolakan warga.
Dia mengimbau warga tidak panik dan tetap mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dengan tidak keluar rumah, memakai masker, dan rajin cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir.
Dari Sowa,a diketahui jika keluarga dan warga yang telah berinteraksi dengan RL dan telah menjalani tes cepat pertama 230 orang dan semuanya negatif, sedangkan yang telah melakukan tes cepat ulang sejak tiga hari yang lalu 60 orang.
"Kita imbau keluarga atau warga yang sempat berinteraksi dengan RL dan telah menjalani 'rapid test' (tes cepat) pertama 14 yang lalu agar melakukan 'rapid test' ulang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020