Dosen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Medan (Unimed) Dr Azizul mengatakan keseriusan pemerintah menangani perekonomian khususnya sektor UMKM harus didukung semua pihak.
"Untuk itu pelaku UMKM sendiri juga harus respons dan mampu mengadaptasi situasi pada masa tatanan kehidupan baru, karena pergerakan ekonomi tidak bisa serta merta bangkit, tapi harus ada pemicu atau stimulus," katanya di Medan, Selasa.
Ia menyebutkan, disamping itu pelaku UMKM juga harus mau belajar memanfaatkan berbagai teknologi informasi dalam era revolusi industri 4.0.
Khusus di daerah, pelaku UMKM melalui asosiasi pengusaha, pemda dan akademisi harus bergandengan tangan guna mendorong pergerakan roda perekonomian di sektor tersebut.
Ia mengatakan, upaya kongkrit yang dapat dilakukan adalah yakni tetap menjalankan usaha dan mematuhi protokol kesehatan, memperkuat adaptasi penggunaan teknologi sesuai tuntutan keadaan saat ini.
"Kemudian membangun jejaring kemitraan untuk memperkuat kondisi UMKM dengan seluruh pemangku kepentingan, khususnya pemda, dan perguruan tinggi," katanya.
Azizul menambahkan, khususnya di Sumatera Utara, kontribusi UMKM sangat signifikan pada PDRB sektor pertanian, pariwisata, perikanan, perdagangan dan jasa.
Namun dengan adanya COVID-19, sektor pariwisata Sumut cukup terpukul dan terpuruk, apalagi penerbangan internasional terhenti.
Strategi untuk mendorong penguatan sektor pariwisata di Sumut adalah dengan memperkuat pariwisata domestik di setiap kabupaten/kota yang memiliki destinasi pariwisata masing-masing.
Penguatan ini diharapkan dapat mendorong daya serap aktivitas ekonomi dari faktor-faktor pendukung dan turunan di bidang pariwisata domestik seperti kuliner, transportasi lokal, akomodasi dan cenderamata yang masih didominasi pelaku UMKM.
"Pemrov Sumut, pemkab, pemkot di Sumut harus mendukung program pemerintah pusat tentang penguatan UMKM untuk mendorong jalannya pertumbuhan ekonomi pada tatanan baru, karena dengan adanya koordinasi yang baik dan kesatuan gerak langkah kebijakan dari pusat hingga daerah akan mempermudah terwujudnya pemulihan ekonomi Indonesia di situasi COVID-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Untuk itu pelaku UMKM sendiri juga harus respons dan mampu mengadaptasi situasi pada masa tatanan kehidupan baru, karena pergerakan ekonomi tidak bisa serta merta bangkit, tapi harus ada pemicu atau stimulus," katanya di Medan, Selasa.
Ia menyebutkan, disamping itu pelaku UMKM juga harus mau belajar memanfaatkan berbagai teknologi informasi dalam era revolusi industri 4.0.
Khusus di daerah, pelaku UMKM melalui asosiasi pengusaha, pemda dan akademisi harus bergandengan tangan guna mendorong pergerakan roda perekonomian di sektor tersebut.
Ia mengatakan, upaya kongkrit yang dapat dilakukan adalah yakni tetap menjalankan usaha dan mematuhi protokol kesehatan, memperkuat adaptasi penggunaan teknologi sesuai tuntutan keadaan saat ini.
"Kemudian membangun jejaring kemitraan untuk memperkuat kondisi UMKM dengan seluruh pemangku kepentingan, khususnya pemda, dan perguruan tinggi," katanya.
Azizul menambahkan, khususnya di Sumatera Utara, kontribusi UMKM sangat signifikan pada PDRB sektor pertanian, pariwisata, perikanan, perdagangan dan jasa.
Namun dengan adanya COVID-19, sektor pariwisata Sumut cukup terpukul dan terpuruk, apalagi penerbangan internasional terhenti.
Strategi untuk mendorong penguatan sektor pariwisata di Sumut adalah dengan memperkuat pariwisata domestik di setiap kabupaten/kota yang memiliki destinasi pariwisata masing-masing.
Penguatan ini diharapkan dapat mendorong daya serap aktivitas ekonomi dari faktor-faktor pendukung dan turunan di bidang pariwisata domestik seperti kuliner, transportasi lokal, akomodasi dan cenderamata yang masih didominasi pelaku UMKM.
"Pemrov Sumut, pemkab, pemkot di Sumut harus mendukung program pemerintah pusat tentang penguatan UMKM untuk mendorong jalannya pertumbuhan ekonomi pada tatanan baru, karena dengan adanya koordinasi yang baik dan kesatuan gerak langkah kebijakan dari pusat hingga daerah akan mempermudah terwujudnya pemulihan ekonomi Indonesia di situasi COVID-19," katanya.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020