CEO Instagram Adam Mosseri mengatakan bahwa Instagram mengambil lengkah-langkah untuk mendukung komunitas kulit hitam dengan lebih baik dan akan meninjau kebijakan rekomendasi konten dan penanganan pelecehan.
Mosseri tidak menyampaikan secara spesifik mengenai apa yang akan dilakukan platform berbagi foto dan video milik Facebook tersebut, namun dia menjelaskan telah mendengarkan keluhan tentang bias dari pengguna kulit hitam.
"Ironi, ketika kita adalah platform yang mewakili suara-suara untuk mendukung kulit hitam, namun pada saat yang sama orang-orang kulit hitam sering dilecehkan, dan kontennya banyak dihapus, menjadi hal yang sangat saya perhatikan," kata Mosseri dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Verge, Selasa.
Mosseri mengatakan Instagram memperhatikan kembali apakah telah memperlakukan semua orang dengan adil dalam produk dan kebijakannya. "Saat ini adalah momen orang-orang di seluruh dunia menuntut tindakan atas kata-kata, dan kami berhutang hal yang sama kepada komunitas kami," ujar dia.
"Kami mendukung komunitas kulit hitam. Tapi itu tidak cukup. Kata-kata saja tidak cukup. Itulah sebabnya kami berkomitmen untuk meninjau apakah kebijakan, alat dan proses kami berdampak pada kulit hitam dan kelompok yang kurang terwakili lainnya di Instagram," kata Mosseri.
Dia mengatakan perusahaan akan fokus pada empat hal yaitu pelecehan, verifikasi, distribusi dan bias algoritmik. Untuk mengatasi pelecehan, Mosseri mengatakan Instagram akan memperhatikan isu keselamatan yang dialami pengguna kulit hitam di dalam dan di luar Instagram.
Instagram akan memeriksa apakah kriteria yang digunakan untuk memverifikasi pengguna Instagram inklusif, karena menerima pertanyaan tentang apakah proses itu menguntungkan kelompok tertentu.
Instagram juga akan meninjau bagaimana kontennya difilter untuk melihat apakah ada bias yang terlibat, dan akan lebih transparan untuk mendistribusikan postingan. Instagram akan "melihat lebih rinci" apakah bias algoritmik berpengaruh pada pengambilan keputusannya.
Mosseri mengatakan Instagram juga akan memeriksa seberapa baik platform melayani kelompok yang kurang terwakili lainnya.
"Tujuan kami adalah Instagram menjadi tempat di mana semua orang merasa aman, didukung dan bebas untuk mengekspresikan diri mereka, dan saya berharap langkah ini akan membuat kami lebih dekat dengan tujuan itu," ujar Mosseri.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Mosseri tidak menyampaikan secara spesifik mengenai apa yang akan dilakukan platform berbagi foto dan video milik Facebook tersebut, namun dia menjelaskan telah mendengarkan keluhan tentang bias dari pengguna kulit hitam.
"Ironi, ketika kita adalah platform yang mewakili suara-suara untuk mendukung kulit hitam, namun pada saat yang sama orang-orang kulit hitam sering dilecehkan, dan kontennya banyak dihapus, menjadi hal yang sangat saya perhatikan," kata Mosseri dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Verge, Selasa.
Mosseri mengatakan Instagram memperhatikan kembali apakah telah memperlakukan semua orang dengan adil dalam produk dan kebijakannya. "Saat ini adalah momen orang-orang di seluruh dunia menuntut tindakan atas kata-kata, dan kami berhutang hal yang sama kepada komunitas kami," ujar dia.
"Kami mendukung komunitas kulit hitam. Tapi itu tidak cukup. Kata-kata saja tidak cukup. Itulah sebabnya kami berkomitmen untuk meninjau apakah kebijakan, alat dan proses kami berdampak pada kulit hitam dan kelompok yang kurang terwakili lainnya di Instagram," kata Mosseri.
Dia mengatakan perusahaan akan fokus pada empat hal yaitu pelecehan, verifikasi, distribusi dan bias algoritmik. Untuk mengatasi pelecehan, Mosseri mengatakan Instagram akan memperhatikan isu keselamatan yang dialami pengguna kulit hitam di dalam dan di luar Instagram.
Instagram akan memeriksa apakah kriteria yang digunakan untuk memverifikasi pengguna Instagram inklusif, karena menerima pertanyaan tentang apakah proses itu menguntungkan kelompok tertentu.
Instagram juga akan meninjau bagaimana kontennya difilter untuk melihat apakah ada bias yang terlibat, dan akan lebih transparan untuk mendistribusikan postingan. Instagram akan "melihat lebih rinci" apakah bias algoritmik berpengaruh pada pengambilan keputusannya.
Mosseri mengatakan Instagram juga akan memeriksa seberapa baik platform melayani kelompok yang kurang terwakili lainnya.
"Tujuan kami adalah Instagram menjadi tempat di mana semua orang merasa aman, didukung dan bebas untuk mengekspresikan diri mereka, dan saya berharap langkah ini akan membuat kami lebih dekat dengan tujuan itu," ujar Mosseri.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020