Tren menggadai emas di Medan, pasca lebaran Idul Fitri menurun hingga 2,33 persen dibanding tahun 2019. kenaikan diprediksi kembali naik pada pekan kedua bulan juni 2020.
Deputy Bisnis PT Pegadaian Medan 1 , Suhadi, Senin, mengatakan tren menggadai emas biasanya akan meningkat pasca lebaran Idul Fitri.
Pada periode pasca lebaran Idul Fitri tahun ini, jumlah masyarakat menggadai emas justru tercatat menurun.
Untuk tahun 2019, realisasi omzet tercatat 41,32 persen dari target perusahaan, namun untuk Mei tahun 2020, realisasi omzet hanya mencapai 36,8 persen.
Baca juga: Nasabah Pegadaian di Sumut lakukan aksi tebus emas
Baca juga: Pegadaian raih penghargaan BUMN terbaik 2019
Meski begitu, dirinya menambahkan bila target perusahaan juga bertambah dibanding 2019, sehingga penurunan sebanyak 2,33 persen tersebut tidak terlalu signifikan.
"memang untuk produk gadai sendiri, kita memang ada sedikit mengalami penurunan. untuk dibanding tahun lalu penurunan memang ada 2,33 persen. Ya memang, ya pengaruhnya karena memang covid-19 ini, jadi masyarakat lebih memilih pelan-pelan menebus barang emasnya," katanya.
Pihaknya memprediksi tren menggadai emas akan kembali naik pada pekan kedua bulan juni 2020/ karena kebutuhan masyarakat untuk pendidikan anak sekolah akan meningkat.
Sementara salah seorang warga Medan, Daniel Ginting, mengaku lebih memilih memperpanjang aktivitas gadai emas sebelumnya, dibanding kembali menggadai emas atau menjual emas pasca lebaran Idul Fitri tahun ini, walaupun biaya hidup meningkat khususnya pada masa pandemi COVID-19.
"Ya ini memilih perpanjang, karena memang kebutuhan sekolah anak-anak. Jadi ada COVID-19 ini ada sedikit kendala. Jadi ya memperpanjang ini juga untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Deputy Bisnis PT Pegadaian Medan 1 , Suhadi, Senin, mengatakan tren menggadai emas biasanya akan meningkat pasca lebaran Idul Fitri.
Pada periode pasca lebaran Idul Fitri tahun ini, jumlah masyarakat menggadai emas justru tercatat menurun.
Untuk tahun 2019, realisasi omzet tercatat 41,32 persen dari target perusahaan, namun untuk Mei tahun 2020, realisasi omzet hanya mencapai 36,8 persen.
Baca juga: Nasabah Pegadaian di Sumut lakukan aksi tebus emas
Baca juga: Pegadaian raih penghargaan BUMN terbaik 2019
Meski begitu, dirinya menambahkan bila target perusahaan juga bertambah dibanding 2019, sehingga penurunan sebanyak 2,33 persen tersebut tidak terlalu signifikan.
"memang untuk produk gadai sendiri, kita memang ada sedikit mengalami penurunan. untuk dibanding tahun lalu penurunan memang ada 2,33 persen. Ya memang, ya pengaruhnya karena memang covid-19 ini, jadi masyarakat lebih memilih pelan-pelan menebus barang emasnya," katanya.
Pihaknya memprediksi tren menggadai emas akan kembali naik pada pekan kedua bulan juni 2020/ karena kebutuhan masyarakat untuk pendidikan anak sekolah akan meningkat.
Sementara salah seorang warga Medan, Daniel Ginting, mengaku lebih memilih memperpanjang aktivitas gadai emas sebelumnya, dibanding kembali menggadai emas atau menjual emas pasca lebaran Idul Fitri tahun ini, walaupun biaya hidup meningkat khususnya pada masa pandemi COVID-19.
"Ya ini memilih perpanjang, karena memang kebutuhan sekolah anak-anak. Jadi ada COVID-19 ini ada sedikit kendala. Jadi ya memperpanjang ini juga untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020