Hari keempat Idul Fitri 1441 H, pengunjung Pantai Pandandi Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, mulai berkurang. Berbeda dengan hari kedua dan ketiga yang pengunjungnya cukup ramai.

“Hari kedua dan ketiga Lebaran cukup ramai pegunjung pantai Pandan dan Pantai PIA Hotel. Hasil penjualan saya juga lancar. Tapi hari keempat ini sudah mulai berkurang,” ujar Nelly (65) salah seorang pedagang asongan makanan ditemui ANTARA di Pantai Pandan, Rabu (27/5).

Diakui Nelly, ramainya pengunjung pantai selama beberapa hari sangat berdampak baik terhadap ekonominya, karena selama ini ia tidak jualan akibat tidak ada pengunjung pantai karena virus corona.

Baca juga: Sekelompok pemuda rusak warung tuak di Tapteng

“Selama ini saya tidak jualan, karena tidak ada pengunjung pantai. Bersyukur beberapa hari ini ramai pengunjung. Sedangkan terkait corona, saya tidak takut karena Tapteng dan Sibolga bebas dari corona,” ungkapnya, seraya mengatakan bahwa rata-rata pengunjung berasal dari Padangsidimpuan.

Sementara itu menurut pengakuan R Harahap pengunjung asal Sidimpuan, kedatangan mereka ke Pandan sudah direncanakan bersama keluarganya. Dan terkait wabah COVID-19, ia mengaku pasrah saja kepada Tuhan.

Baca juga: COVID-19, mahasiswa Polbangtan Medan tetap semangat kawal panen padi lokal di Tapteng

“Kita pasrah sajalah kepada Tuhan, kalau memang harus kena mau bilang apa lagi. Mudah-mudahan tidak kena lah,” ucapnya.

Amatan di lokasi, banyak para pengunjung yang tidak menggunakan masker dan juga tidak jaga jarak. Demikian juga para pedagang. Kalau dilihat secara umum aktivitas para pengunjung dan pedagang seakan tidak ada wabah corona.

Terkait ramainya pengunjung saat lebaran di Tapteng membuat Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani, langsung menggelar rapat, Selasa (26/5/2020) di kantor Bupati Tapteng.
 
Rapat Tim Gugus Tugas COVID-19 Tapteng yang dipimpin oleh Ketua Tim Gugus Tugas bersama dengan Forkopimda membahas terkait ramainya pegunjung ke Tapteng di tengah pademi COVID-19. (ANTARA/HO)
“Saya mendapat informasi bahwa Pantai Binasi dan beberapa objek wisata lainnya dipenuhi pengunjung, sampai-sampai jalan pun macet, tentu ini sangat mengkhawatirkan,” keluh Bakhtiar.

Seandainya, di antara kerumunan pengunjung itu ada yang terkena COVID-19, tentu dapat menularkan kepada orang lainnya.

Baca juga: Membelah Samudera Hindia demi rakyat Mursala

“Kita harus segera mengambil tindakan tegas mengantisipasi dampak kenaikan OTG dalam beberapa hari ini di Tapanuli Tengah,” katanya.

Dandim 0211/TT, Letkol Inf Dadang Alex mengungkapkan, banyak masyarakat luar yang masuk ke Tapteng dalam momen lebaran tahun ini.

“Saya juga menyaksikan sepanjang jalan dari Sibolga sampai Kalangan, jalanan cukup padat, begitu juga dengan objek wisata lainnya,” ungkapnya.

Baca juga: Kerangka manusia ditemukan di Tapteng, seorang oknum TNI ditahan

Menurut dia, penjaga pos yang ada di perbatasan harus bekerja ekstra ketat, bila ada yang masuk ke Tapteng harus ditanyakan apa tujuannya. Apakah ada urusan penting atau cuma hanya liburan.

Sementara itu Danlanal Sibolga, Letkol Laut (P) Andris Benhard Marimbun Simaremare berpendapat, keramaian tersebut kemungkinan dipicu oleh pemudik, dan tim di perbatasan mungkin kebobolan saat melakukan pengecekan.

“Saya juga menemukan masyarakat berada di tempat keramaian dan tidak menggunakan masker. Ada juga saya lihat masyarakat kumpul-kumpul dalam rumah. Jadi menurut saya, kesadaran masyarakat kita tentang COVID-19 ini belum 100%,” ucapnya.

Kapolres Tapteng, AKBP Nicolas Dedy Arifianto, menyarankan tim gugus untuk hati-hati menentukan status, karena ada surat dari Kementerian Kesehatan bagaimana menentukan ODP, OTG, Positif, dan lainnya, sehingga tahu untuk menentukan strategi berikutnya.

“Saya juga melihat fenomena bahwa kesadaran masyarakat ini yang perlu kita tumbuhkan, mengingat ancaman COVID-19 itu semakin nyata,” tandasnya.

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020