Kepolisian Resor Kota Besar Medan berhasil menangkap ketua geng motor "Ezto" yang melakukan penyerangan di Perumahan Guru Lama Jalan Pembangunan V, Tanjung Gusta, Medan pada Maret 2019.

Kejadian itu mengakibatkan seorang remaja, Riko Lumban Raja (16) terluka parah dan tidak sadarkan diri selama 6 hari.
 
"Setelah buron selama satu tahun, kita berhasil menangkap ketua geng motor Ezto dan dua anggotanya," kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Eddizon Isir dalam konferensi pers yang digelar di Mako Polrestabes Medan, Kamis (14/5).

Baca juga: Polisi amankan sembilan anggota geng motor di Medan
 
Adapun identitas ketua geng motor Ezto yakni Fernando Imanuel Sinurat alias Nando, dan dua anggotanya yakni Daniel MT Sinurat alian Anin yang tak lain adalah adik kandung Nando, dan Jonathan Roy Putra Hutapea. 
 
Kapolres mengatakan, penangkapan terhadap tiga tersangka ini setelah pihaknya terlebih dahulu berhasil menangkap lima anggota geng motor tersebut yakni Ganiari Christian Rajaguguk, David Mangatas Nadapdap, Harianto Fransiskus Manalu, Nor Kharis Setiansya dan Jupriandy Lymanto Simare-mare.
 
"Kelima tersangka berhasil ditangkap pada 2019 lalu dan saat ini telah terpidana dan menjadi warga binaan Rutan Kelas I Tanjung Gusta Medan," katanya.

Baca juga: Polisi tangkap lagi napi bebas asimilasi di Medan, satu terpaksa ditembak mati
 
Dari keterangan lima tersangka tersebut, mereka mengaku melakukan penganiayaan bersama dengan 30 orang lainnya di antaranya Nando, Anin dan Jonathan. Ketiga orang ini pada saat proses penyidikan sempat melarikan diri (DPO).
 
Selanjutnya pada Jumat (24/4/2020), petugas mendapat informasi keberadaan ketua geng motor tersebut di Jalan Cempaka, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Helvetia.
 
Dari laporan tersebut, petugas langsung bergerak cepat dan berhasil mengamankan ketua geng motor tersebut bersama dua anggotanya sekitar pukul 00.30 WIB.

Baca juga: Polrestabes Medan bekuk pemuda pengedar narkoba
 
"Dari 30 orang tersebut, 18 orang kita tetapkan sebagai DPO. Dan kita telah menangkap delapan orang, sisanya 10 orang lagi DPO. Kita minta 10 orang ini untuk segera menyerahkan diri," katanya.
 
Sebelumnya, penyerangan yang dilakukan geng motor Ezto terjadi pada Minggu (24/3/2019) sekitar pukul 00.30 WIB. 

Baca juga: Polda Sumut tangkap komplotan begal sadis di Medan
 
Puluhan pemuda yang mengendarai sepeda motor awalnya menyerang rumah Jojo, yang merupakan teman korban di Jalan Pembangunan V. Rumah itu dilempari dengan batu.
 
Jojo mampu menyelamatkan diri ke rumah warga, namun rumahnya dilempari dengan batu. Sementara Riko yang berada sekitar lokasi menjadi bulan-bulanan. Dia dihajar beramai-ramai secara brutal.
 
Riko tergeletak berlumur darah dan tak berdaya. Tubuhnya pun sempat dilindas sepeda motor. Tubuh Rico ditemukan polisi di tengah jalan, sekitar 100 meter dari rumah Jojo dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020