Angin kencang di Tapanuli Selatan menyisakan kerugian ekonomi bagi sejumlah masyarakat khususnya masyarakat petani di Kecamatan Sipirok.

"Saya baru sadar pagi jelang siang ini setelah ke kebun rupanya ratusan batang pohon pisang yang saya tanam sudah pada bertumbangan," kata Herman Harahap, petani Sipirok menghubungi ANTARA, Sabtu (2/5).

Ratusan batang pohon pisang yang rusak itu sebagian besar dalam kondisi buah itu berlokasi di kaki Tor (bukit) Simago-mago yang berhadapan dengan kaki Gunung Sibual-buali, tambah sebagian padi sawah.

Baca juga: Pohon tumbang hantam tiang listrik, 21 ribu sambungan listrik di Tapsel padam

Baca juga: Sebuah rumah di Tapsel habis terbakar

"Bahkan Ikon permanen merk Tor Simago-mago yang berada di puncak Simago-mago yang tertatap dekat dari kebun ini juga rusak berat bang, akibat dasyatnya angin tadi malam," lapornya.

Pengurus Forum Petani Sipirok ini, mengatakan angin yang berhembus Jumat malam mulai dari pukul 18.00 hingga 00.00 WIB tidak seperti hari-hari biasanya karena sangat kencang.

"Mungkin ini ujian dari Allah, agar membuat kita sadar dan lebih dekat kepada-NYA apalagi kejadian ini tepat di Bulan Suci Ramadhan," ucapnya pasrah.

Kepasrahan itu beralasan mengingat kata dia lain lagi menghadapi wabah COVID-19 yang telah merusak perekonomian warga dan tak jelas kapan berakhirnya, datang pula cobaan angin kencang.

"Saya hanya bisa pasrah semoga Tapanuli Selatan khususnya Sipirok ini dijauhkan dari segala bala bencana, agar kehidupan perekonomian warga yang sudah semakin susah ini normal kembali," tuturnya sembari memanjatkan doa.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020