Klub-klub peserta dua divisi tertinggi sepak bola Spanyol, La Liga dan Segunda, menggalang dana senilai 200 juta euro (sekira Rp3,4 triliun) untuk empat tahun ke depan guna membantu kelangsungan divisi-divisi lebih rendah serta kompetisi olahraga lain.
Semenjak penerapan hak siar bersama mulai 2015, La Liga mendonasikan satu persen pendapatan tersebut ke Kementerian Olahraga Spanyol.
Baca juga: Pemain Spanyol menentang pemusatan latihan tertutup
Baca juga: Akibat corona, Barcelona berencana tutup Camp Nou hingga Februari 2021
Besaran itu naik menjadi 2,5 persen sebagai kesepakatan baru, sedangkan nilai kontribusi ke federasi sepak bola Spanyol (RFEF) berubah dari satu persen menjadi dua persen.
Kesepakatan itu tercapai setelah rapat antara Presiden La Liga Javier Tebas, Presiden RFEF Luis Rubiales dan Menteri Olahraga Irene Lozano yang berlangsung selama delapan jam.
Sebagai hasil kesepakatan baru itu klub-klub La Liga akan berkontribusi setidaknya 51 juta euro (sekira Rp868 miliar) per musim ke Kementerian Olahraga Spanyol yang akan didayagunakan membiayai aktivitas terkait Olimpiade, Paralimpiade dan pemberdayaan olahraga.
Sedangkan kontribusi ke RFEF akan bertambah sedikitnya 17 juta euro (sekira Rp289 miliar) menjadi total 58,7 juta euro (sekira Rp999 miliar) per musim, yang bakal dimanfaatkan untuk memperkuat infrastruktur serta daya saing liga semiprofesional.
Selain itu, La Liga juga akan menyediakan 3,3 juta euro (sekira Rp56 miliar) per musim untuk tiga musim ke depan sebagai dana darurat bagi pemain semiprofesional.
"Kesepakatan ini ditujukan membantu kelangsungan olahraga, bukan sekadar di masa sulit karena pandemi COVID-19 saja, tetapi selama-lamanya," demikian pernyataan resmi La Liga yang dikutip Reuters, Rabu WIB.
"Ini langkah terstruktur tanpa batas waktu yang memperkuat komitmen klub-klub profesional dan La Liga terhadap perkembangan olahraga Spanyol," tulis pernyataan yang sama.
Penangguhan kompetisi akibat pandemi menimbulkan krisis ekonomi terhadap klub-klub La Liga yang terpaksa menempuh langkah pemotongan gaji, tetapi dampak buruk juga dirasakan klub semiprofesional serta olahraga lain di tengah status darurat nasional yang diberlakukan Spanyol.
Virus corona jenis baru yang menimbulkan penyakit COVID-19 diketahui telah menjangkit lebih dari 200.000 orang di Spanyol dan menelan tak kurang dari 21.282 korban jiwa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Semenjak penerapan hak siar bersama mulai 2015, La Liga mendonasikan satu persen pendapatan tersebut ke Kementerian Olahraga Spanyol.
Baca juga: Pemain Spanyol menentang pemusatan latihan tertutup
Baca juga: Akibat corona, Barcelona berencana tutup Camp Nou hingga Februari 2021
Besaran itu naik menjadi 2,5 persen sebagai kesepakatan baru, sedangkan nilai kontribusi ke federasi sepak bola Spanyol (RFEF) berubah dari satu persen menjadi dua persen.
Kesepakatan itu tercapai setelah rapat antara Presiden La Liga Javier Tebas, Presiden RFEF Luis Rubiales dan Menteri Olahraga Irene Lozano yang berlangsung selama delapan jam.
Sebagai hasil kesepakatan baru itu klub-klub La Liga akan berkontribusi setidaknya 51 juta euro (sekira Rp868 miliar) per musim ke Kementerian Olahraga Spanyol yang akan didayagunakan membiayai aktivitas terkait Olimpiade, Paralimpiade dan pemberdayaan olahraga.
Sedangkan kontribusi ke RFEF akan bertambah sedikitnya 17 juta euro (sekira Rp289 miliar) menjadi total 58,7 juta euro (sekira Rp999 miliar) per musim, yang bakal dimanfaatkan untuk memperkuat infrastruktur serta daya saing liga semiprofesional.
Selain itu, La Liga juga akan menyediakan 3,3 juta euro (sekira Rp56 miliar) per musim untuk tiga musim ke depan sebagai dana darurat bagi pemain semiprofesional.
"Kesepakatan ini ditujukan membantu kelangsungan olahraga, bukan sekadar di masa sulit karena pandemi COVID-19 saja, tetapi selama-lamanya," demikian pernyataan resmi La Liga yang dikutip Reuters, Rabu WIB.
"Ini langkah terstruktur tanpa batas waktu yang memperkuat komitmen klub-klub profesional dan La Liga terhadap perkembangan olahraga Spanyol," tulis pernyataan yang sama.
Penangguhan kompetisi akibat pandemi menimbulkan krisis ekonomi terhadap klub-klub La Liga yang terpaksa menempuh langkah pemotongan gaji, tetapi dampak buruk juga dirasakan klub semiprofesional serta olahraga lain di tengah status darurat nasional yang diberlakukan Spanyol.
Virus corona jenis baru yang menimbulkan penyakit COVID-19 diketahui telah menjangkit lebih dari 200.000 orang di Spanyol dan menelan tak kurang dari 21.282 korban jiwa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020