Di tengah darurat penyebaran COVID-19 di Kota Padangsidimpuan, sejumlah wartawan butuh masker guna memenuhi kebutuhan mencari informasi.

"Saat ini wartawan di Padangsidimpuan butuh masker, baik perwakilan lembaga sosial dan lembaga pers belum ada yang perduli terhadap kebutuhan wartawan di lapangkan di tengah pandemi virus corona di Padangsidimpuan," ungkap Saut Togi, Rabu.

Saut Togi yang merupakan wartawan media online Pelita Batak menjelaskan bahwa Kota Padangsidimpuan telah ditetapkan sebagai Kota Darurat COVID-19.

Di tengah wabah virus tersebut kebutuhan masker dan penjualan masker di Kota Padangsidimpuan bisa dibilang langka dan susah didapat, sementara informasi harus terus dikejar dan diberitakan sehingga masyarakat luas tahu perihal kota Padangsidimpuan dari hari ke hari terkait informasi penanganan COVID-19.

"Wartawan itu benteng dalam penyebaran luas informasi, di tengah menjamurnya media kami media harus hadir di tengah-tengah masyarakat," katanya.

Siapapun di sana, termasuk perusahaan media, kebutuhan masker di Kota Padangsidimpuan juga sangat tinggi mengingat kondisi darurat COVID-19 dan sudah ada satu warga yang meninggal dalam status PDP.

Belum lagi Kota Padangsidimpuan ini merupakan tempat rujukan penanganan COVID-19 se-Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) termasuk Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga, katanya.

Pewarta: Khairul Arief

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020