Masyarakat di Provinsi Sumatera Utara diminta mau disiplin dan patuh menjalankan protokol kesehatan dalam upaya mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona atau VOVID-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Utara, Whiko Irwan di Medan, Sabtu mengatakan upaya penanganan wabah COVID-19 di Sumatera Utara semakin meningkat, mulai dari penyediaan alat kesehatan hingga fasilitas isolasi dan perawatan pasien khusus selama masa tanggap darurat.

Namun untuk menekan penularannya, masyarakat diminta disiplin jalankan protokol kesehatan, terutama di pasar tradisional.

Baca juga: Antisipasi COVID-19, warga Sumut diimbau tidak mudik, silaturahmi disarankan melalui video call

Baca juga: CDC AS laporkan 239.279 kasus virus corona dengan 5.443 kematian

salah satu kunci penting penanganan Covid-19 adalah dukungan seluruh masyarakat terhadap upaya pemerintah terkait imbauan protokol kesehatan.

"Ada dua hal yang akan mempengaruhi tingkat penyebaran Covid-19 di wilayah kita. Pertama upaya pencegahan yang kita lakukan. Dan kedua adalah adanya keramaian," katanya.

Upaya pencegahan yang rendah, lanjut Whiko, karena kurangnya partisipasi masyarakat dan adanya keramaian yang tinggi karena kurang patuhnya masyarakat terhadap imbauan pemerintah.

Hal ini dapat menyebabkan peningkatan beberapa kali lipat penderita Covid-19 dalam 1 sampai 2 pekan ke depan.

"Akan tetapi sebaliknya, apabila upaya pencegahan yang tinggi dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dengan menekan tingkat keramaian atau menghilangkannya sama sekali, akan jauh menurunkan penularan COVID-19 ini. Dengan demikian wabah ini akan dengan mudah dapat kita atasi bersama," katanya.

Ia mengatakan gerakan tetap di rumah dengan meliburkan sekolah, menutup sementara pusat perbelanjaan dan tempat hiburan serta melaksanakan kegiatan ibadah di rumah telah terlihat di beberapa tempat, termasuk meniadakan kegiatan yang mengundang orang banyak seperti konser atau pesta.

Khusus untuk warga yang hendak berbelanja makanan, kata Whiko, diminta untuk tidak makan di rumah makan tersebut, tetapi lebih baik dibungkus dan dimakan di rumah masing-masing.

Hal itu juga untuk menghindari terjadinya keramaian karena aktivitas makan minum di satu tempat tertentu, dengan jarak yang berpotensi berdekatan.

Penekanan juga disampaikan Whiko untuk aktivitas perdagangan di pasar tradisional. Karena sampai saat ini, masyarakat baik pedagang maupun pembeli terus berjalan sebagaimana biasa.

Untuk itu diperlukan kedisiplinan serta kesadaran warga untuk menjaga jarak fisik lebih dari 1 meter dalam transaksi.
 

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020