Serikat pesepak bola profesional, FIFPRO, mengingatkan kalangannya terancam gelombang PHK massal lantaran pandemi virus corona yang banyak membuat kompetisi sepak bola ditangguhkan.

Selama sepekan terakhir banyak kompetisi sepak bola profesional tak berlangsung dan kondisi itu bisa saja berlanjut hingga bulanan, menyusul keputusan terkini dari UEFA dan CONMEBOL yang mengundur Euro dan Copa America ke tahun depan.

Baca juga: AS Roma sumbang peralatan medis kepada sejumlah institusi medis

"Sudah sewajarnya kesehatan menjadi perhatian utama, tetapi pikiran para pemain sekarang mulai teralihkan ke kelangsungan hajat hidup mereka," kata Sekretaris Jenderal FIFPRO Jonas Baer-Hoffmann dilansir Reuters, Rabu WIB.

Baca juga: French Open diundur ke akhir September karena Covid-19

Oleh karena itu, Baer-Hoffmann mendesak agar pengampu keputusan sepak bola segera turut memikirkan tentang konsekuensi hajat hidup para pemain profesional menyusul penangguhan berbagai kompetisi.

"Bagi mayoritas pesepak bola profesional, hilangnya pendapatan dua atau tiga bulan ke depan, sama mengancamnya dengan pekerja pada umumnya," kata Baer-Hoffmann.

"Konsekuensinya bisa berubah cepat menjadi sangat buruk bagi industri sepak bola, maka sangat penting untuk segera merancang langkah bersama," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Dinkes Gunungsitoli bagikan brosur terkait COVID-19

Krisis ekonomi 2008 sempat mengancam tapi kelangsungan profesional kala itu tetap berlanjut, tetapi kali ini kondisinya sama sekali berbeda dan tampak tidak menggembirakan.

"Untuk pertama kalinya setelah beberapa dasawarsa, kita menghadapi krisis ekonomi nyata dalam sepak bola," kata Baer-Hoffmann.

"Jika tak adalah langkah cepat untuk menyeimbangkan arus keuangan klub, boleh jadi kita akan segera menemui gelombang PHK pemain dan staf dalam beberapa pekan ke depan," pungkasnya.
 

Pewarta: Gilang Galiartha

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020