Pebalap Finlandia Vallteri Bottas pada Kamis berharap sistem kemudi poros ganda Mercedes yang disebut DAS akan menjalani debut di seri pembuka Formula 1 di Melbourne, Australia, akhir pekan ini.
Sistem dual-axis steering ini kontroversial karena memungkinkan pebalap mengubah sudut pijakan ban depan ketika melaju di lintasan lurus dan tikungan dengan menarik dan mendorong kemudi selain hanya memutarnya.
FIA pun tak mendapati Mercedes melanggar regulasi musim ini kendati tim-tim rival dibuat gerah, namun federasi otomotif internasional itu akan melarang penggunaan DAS di F1 musim depan.
Baca juga: Hamilton heran GP Australia dihelat di tengah ancaman virus corona
"Tentunya kami akan menggunakan DAS di sejumlah lintasan lurus," kata Bottas seperti dikutip laman resmi Formula 1, Kamis, jelang Grand Prix Australia.
"Aku tak tahu di putaran ke berapa dan kapan... tapi kami senang bisa memilikinya di mobil dan kami berharap itu bisa menguntungkan kami. Kita lihat saja," kata Bottas yang juga mengungkapkan desain helm barunya itu.
"Kami akan senang menggunakannya, tapi keputusannya semua tergantung tim jika ada resiko. Jawaban pendeknya adalah kami akan menyimpannya, tapi jika mereka menyatakan risikonya tinggi maka kami tak akan menggunakannya, dan itu tidak akan menjadi drama yang besar."
Pemenang Grand Prix Australia tahun lalu itu akan berharap kepada mobil Mercedes W11 yang tampil cepat pada sesi tes pramusim di Barcelona bulan lalu, kendati masalah reliabilitas mesin menghantui mereka.
Namun rekan satu tim, Lewis Hamilton mengungkapkan jika tim Silver Arrow telah bekerja keras untuk berbenah sebelum turun di balapan akhir pekan nanti.
Baca juga: Antisipasi virus corona, Grand Prix F1 Bahrain digelar tanpa penonton
Sementara itu, keberlangsungan Grand Prix Australia menjadi pertanyaan karena tak akan diikuti oleh McLaren yang mengundurkan diri setelah salah satu anggotanya terinfeksi virus corona.
Empat anggota tim Haas juga harus menjalani karantina karena wabah virus corona meski pada akhirnya terbukti negatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Sistem dual-axis steering ini kontroversial karena memungkinkan pebalap mengubah sudut pijakan ban depan ketika melaju di lintasan lurus dan tikungan dengan menarik dan mendorong kemudi selain hanya memutarnya.
FIA pun tak mendapati Mercedes melanggar regulasi musim ini kendati tim-tim rival dibuat gerah, namun federasi otomotif internasional itu akan melarang penggunaan DAS di F1 musim depan.
Baca juga: Hamilton heran GP Australia dihelat di tengah ancaman virus corona
"Tentunya kami akan menggunakan DAS di sejumlah lintasan lurus," kata Bottas seperti dikutip laman resmi Formula 1, Kamis, jelang Grand Prix Australia.
"Aku tak tahu di putaran ke berapa dan kapan... tapi kami senang bisa memilikinya di mobil dan kami berharap itu bisa menguntungkan kami. Kita lihat saja," kata Bottas yang juga mengungkapkan desain helm barunya itu.
"Kami akan senang menggunakannya, tapi keputusannya semua tergantung tim jika ada resiko. Jawaban pendeknya adalah kami akan menyimpannya, tapi jika mereka menyatakan risikonya tinggi maka kami tak akan menggunakannya, dan itu tidak akan menjadi drama yang besar."
Pemenang Grand Prix Australia tahun lalu itu akan berharap kepada mobil Mercedes W11 yang tampil cepat pada sesi tes pramusim di Barcelona bulan lalu, kendati masalah reliabilitas mesin menghantui mereka.
Namun rekan satu tim, Lewis Hamilton mengungkapkan jika tim Silver Arrow telah bekerja keras untuk berbenah sebelum turun di balapan akhir pekan nanti.
Baca juga: Antisipasi virus corona, Grand Prix F1 Bahrain digelar tanpa penonton
Sementara itu, keberlangsungan Grand Prix Australia menjadi pertanyaan karena tak akan diikuti oleh McLaren yang mengundurkan diri setelah salah satu anggotanya terinfeksi virus corona.
Empat anggota tim Haas juga harus menjalani karantina karena wabah virus corona meski pada akhirnya terbukti negatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020