Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Utara memproyeksikan perekonomian Sumut pada triwulan I 2020 tumbuh melambat pada kisaran 4,8-5,2 persen sebagai dampak dari penyebaran virus corona yang makin meluas.

"Ekonomi Sumut memang masih tumbuh cukup kuat, tetapi melambat atau lebih rendah dari periode sama (triwulan I) 2019 yang bisa tumbuh 5,31 persen," ujar Pemimpin Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Kamis.

Baca juga: BI prediksi pertumbuhan ekonomi Sumut 2020 terkoreksi dampak virus corona

Wiwiek mengatakan dampak Covid-19 terhadap perekonomian Sumut bersumber dari gangguan ekspor-impor dan kunjungan wisatawan dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Meski demikian, kinerja perekonomian ini tidak hanya dipengaruhi oleh penyebaran Covid-19, tapi juga perlambatan investasi baik dari pemerintah dan swasta di awal tahun yang belum membaik.

Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), China merupakan salah satu mitra dagang utama dan juga pemasok wisatawan Sumut yang jumlahnya terus naik dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: BI prediksi pertumbuhan ekonomi Sumut 2020 terkoreksi dampak virus corona

Selain itu, RRT merupakan tujuan ekspor utama Sumut dengan pangsa 14 persen dan impor sebesar 29 persen.

Kunjungan wisatawan RRT juga sudah memiliki pangsa 3,43 persen dari total wisatawan mancanegara yang datang ke Sumut.

Sementara itu, sumbangan devisa dari wisatawan RRT pada 2019 mencapai 11,68 juta dolar AS.

"Untuk menjaga agar ekonomi tetap bertahan baik, pemerintah berupaya mendorong konsumsi rumah tangga," kata Wiwiek.

 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020