Tokoh muda Tapanuli Bagian Selatan M. Iqbal Harahap mengajak generasi muda untuk menggali sejarah tokoh nasional yang memiliki sumbangsih besar bagi nasional hingga internasional yang berasal dari daerah itu.
"Banyak tokoh nasional yang berasal dari Tabagsel memiliki sumbangsih besar untuk Indonesia dan dunia luar. Tapi sayang generasi muda kita sekarang ini enggan menggali sejarah tersebut," katanya di Padangsidimpuan, Kamis.
Ia mengatakan, generasi muda harus tampil untuk menggali sejarah yang ada, dan tokoh - tokoh nasional yang berasal dari Tabagsel itu sudah sangat disegani dunia barat.
Baca juga: Surya Paloh lantik 6 pengurus DPD Partai Nasdem di Sumatera Utara
"Seperti Jendral Abdul Haris Nasution dengan sejarah di dunia kemiliteran, tapi jauh sebelum itu bagaimana dia saat menimba ilmu agama hingga menjadi guru ngaji apa perna ada yang menggalinya," katanya.
Baca juga: Forum Komunikasi Pemuda Tabagsel diskusi sejarah tokoh nasional
Menurut dia, itu penting bagi generasi muda yang ada di Tabagsel.Jangan yang dari generasi luar Tabagsel yang memulainya.
Belum lagi Wiliem Iskandar dengan perguruan Kweek Scholnya, kemudian Sutan kasayangan tokoh nasional pendiri Perhimpunan Indonesia yang merupakan, kelahiran Batunadua, Padangsidimpuan.
Parada Harahap putra kelahiran Pargarutan yang terkenal dengan dunia kewartawanannya hingga Parada Harahap menjadi refrensi sejumlah wartawan.
Adam Malik Batubara mantan Wakil Presiden yang pernah mendamping Soekarno dan salah satu pendiri Kantor Berita ANTARA pada tahun 1937 itu juga orang bagian dari Tabagsel.
"Itulah pentingnya generasi muda menggali sejumlah sejarah, saya yakin perantau sukses dari Tabagsel mau terjun dan meneliti hal yang belum tuntas digali sejarahnya," katanya.
Pemerintah daerah hingga pusat juga memiliki peran penting untuk memberikan "vitamin" dalam menggali sejarah yang ada.
Tentu juga pos kota yang memiliki sejarah ketika Presiden RI Soekarno berpidato di balkon teras gedung nasional tersebut dan bangunan itu ada di Kota Padangsidimpuan juga perlu digali sejarahnya, siapa arsiteknya apakah orang Tabagsel atau dari luar Tabagsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Banyak tokoh nasional yang berasal dari Tabagsel memiliki sumbangsih besar untuk Indonesia dan dunia luar. Tapi sayang generasi muda kita sekarang ini enggan menggali sejarah tersebut," katanya di Padangsidimpuan, Kamis.
Ia mengatakan, generasi muda harus tampil untuk menggali sejarah yang ada, dan tokoh - tokoh nasional yang berasal dari Tabagsel itu sudah sangat disegani dunia barat.
Baca juga: Surya Paloh lantik 6 pengurus DPD Partai Nasdem di Sumatera Utara
"Seperti Jendral Abdul Haris Nasution dengan sejarah di dunia kemiliteran, tapi jauh sebelum itu bagaimana dia saat menimba ilmu agama hingga menjadi guru ngaji apa perna ada yang menggalinya," katanya.
Baca juga: Forum Komunikasi Pemuda Tabagsel diskusi sejarah tokoh nasional
Menurut dia, itu penting bagi generasi muda yang ada di Tabagsel.Jangan yang dari generasi luar Tabagsel yang memulainya.
Belum lagi Wiliem Iskandar dengan perguruan Kweek Scholnya, kemudian Sutan kasayangan tokoh nasional pendiri Perhimpunan Indonesia yang merupakan, kelahiran Batunadua, Padangsidimpuan.
Parada Harahap putra kelahiran Pargarutan yang terkenal dengan dunia kewartawanannya hingga Parada Harahap menjadi refrensi sejumlah wartawan.
Adam Malik Batubara mantan Wakil Presiden yang pernah mendamping Soekarno dan salah satu pendiri Kantor Berita ANTARA pada tahun 1937 itu juga orang bagian dari Tabagsel.
"Itulah pentingnya generasi muda menggali sejumlah sejarah, saya yakin perantau sukses dari Tabagsel mau terjun dan meneliti hal yang belum tuntas digali sejarahnya," katanya.
Pemerintah daerah hingga pusat juga memiliki peran penting untuk memberikan "vitamin" dalam menggali sejarah yang ada.
Tentu juga pos kota yang memiliki sejarah ketika Presiden RI Soekarno berpidato di balkon teras gedung nasional tersebut dan bangunan itu ada di Kota Padangsidimpuan juga perlu digali sejarahnya, siapa arsiteknya apakah orang Tabagsel atau dari luar Tabagsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020