Dedi Iskandar Batubara meminta kepada Tim Formatur PW Al-Washliyah Sumut yang menyusun kepengurusan di periode 2020-2025 memilih sosok yang memenuhi tiga kriteria.
"Pertama, mereka yang dipilih harus merupakan kader yang telah berproses di keorganisasian Al-Washliyah. Tim harus mengutamakan kader-kader terbaik menjadi pengurus," ujarnya, Senin.
Yang kedua, imbuhnya adalah adab. Yakni adab kepada Allah dan muslim. Al adabu fauqol 'ilmi (adab lebih tinggi dari ilmu).
"Ibadahnya terjaga, konsisten dan terus meningkat. Begitu juga kepada saudara semuslimnya, ia harus mampu menjalin silaturahmi dan mengedepankan kepentingan umat," tegasnya.
Sementara yang terakhir, adalah kemampuan. "Tim formatur harus menempatkan orang dengan kemampuan yang tepat di posisi yang tepat pula. The right man in the right place," ujarnya.
Ketua PW Al-Washliyah Sumut periode 2020-2025 yang turut dalam tim formatur itu menegaskan, menempatkan seseorang sesuai dengan kemampuannya menjadi syarat mutlak yang harus dijalankan.
"Karena bila sesuatu tidak dipegang ahlinya, maka tunggulah kehancurannya," tegas DIB, sapaan akrabnya.
DIB menambahkan, bila kemudian ada kriteria lainnya, seperti popularitas itu merupakan prioritas urutan kesekian.
"Yang prioritas tiga syarat itu. Mudah-mudahan tim formatur bisa bijaksana dalam menentukan komposisi kepengurusan dengan semangat membangun organisasi warisan ulama ini," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, usai menjalankan Muswil XIII PW Al-Washliyah Sumut yang menetapkan Dedi Iskandar Batubara sebagai ketua, pimpinan sidang juga telah menetapkan tim formatur.
Tim formatur berjumlah 9 orang yang terdiri dari ketua terpilih PW Al-Washliyah Sumut, unsur PB Al-Washliyah, PW ISARAH Sumut (unsur organ bagian). Mewakili daerah yakni PD Al-Washliyah Kota Medan; PD-Al Washliyah Kab. Serdang Bedagai; PD Al-Washliyah Kota Tanjungbalai.
Mewakili cabang yakni PD Al-Washliyah Kab. Karo, PD Al-Washliyah Kab. Tapanuli Tengah dan PD Al-Washliyah Kab. Batubara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Pertama, mereka yang dipilih harus merupakan kader yang telah berproses di keorganisasian Al-Washliyah. Tim harus mengutamakan kader-kader terbaik menjadi pengurus," ujarnya, Senin.
Yang kedua, imbuhnya adalah adab. Yakni adab kepada Allah dan muslim. Al adabu fauqol 'ilmi (adab lebih tinggi dari ilmu).
"Ibadahnya terjaga, konsisten dan terus meningkat. Begitu juga kepada saudara semuslimnya, ia harus mampu menjalin silaturahmi dan mengedepankan kepentingan umat," tegasnya.
Sementara yang terakhir, adalah kemampuan. "Tim formatur harus menempatkan orang dengan kemampuan yang tepat di posisi yang tepat pula. The right man in the right place," ujarnya.
Ketua PW Al-Washliyah Sumut periode 2020-2025 yang turut dalam tim formatur itu menegaskan, menempatkan seseorang sesuai dengan kemampuannya menjadi syarat mutlak yang harus dijalankan.
"Karena bila sesuatu tidak dipegang ahlinya, maka tunggulah kehancurannya," tegas DIB, sapaan akrabnya.
DIB menambahkan, bila kemudian ada kriteria lainnya, seperti popularitas itu merupakan prioritas urutan kesekian.
"Yang prioritas tiga syarat itu. Mudah-mudahan tim formatur bisa bijaksana dalam menentukan komposisi kepengurusan dengan semangat membangun organisasi warisan ulama ini," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, usai menjalankan Muswil XIII PW Al-Washliyah Sumut yang menetapkan Dedi Iskandar Batubara sebagai ketua, pimpinan sidang juga telah menetapkan tim formatur.
Tim formatur berjumlah 9 orang yang terdiri dari ketua terpilih PW Al-Washliyah Sumut, unsur PB Al-Washliyah, PW ISARAH Sumut (unsur organ bagian). Mewakili daerah yakni PD Al-Washliyah Kota Medan; PD-Al Washliyah Kab. Serdang Bedagai; PD Al-Washliyah Kota Tanjungbalai.
Mewakili cabang yakni PD Al-Washliyah Kab. Karo, PD Al-Washliyah Kab. Tapanuli Tengah dan PD Al-Washliyah Kab. Batubara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020