Sebanyak empat bus yang mengangkut 69 WNI anak buah kapal (ABK) Diamond Princess telah berangkat dari Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka menuju Pelabuhan PLN di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada pukul 00.20 WIB, Senin.
Bus tersebut langsung berangkat dengan kawalan setelah seluruh WNI yang mendarat menggunakan pesawat Garuda Indonesia turun dan kemudian menaiki bus yang sudah disediakan.
Baca juga: Australia benarkan kematian pertama pasien virus corona
Proses perpindahan WNI itu terhitung memakan waktu hingga satu jam lebih. Sebelumnya pesawat yang mengangkut WNI itu mendarat pada pukul 23.03 WIB.
Saat perpindahan evakuasi menuju bus, para WNI itu nampak menggunakan kalung dengan kertas yang cukup besar. Kertas itu diduga sebagai identitas bagi para WNI yang dievakuasi.
Baca juga: Asita Sumut: Pembatalan paket wisata luar negeri meningkat
Baca juga: Laga Juventus vs Inter Milan resmi ditunda akibat virus corona
Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan bahwa seluruh WNI itu dalam keadaan sehat saat turun di Bandara Kertajati.
"Alhamdulillah bus sudah berangkat jam 00.20, Sekarang bus itu menuju Pelabuhan PLN di Indramayu," kata Muhadjir saat konferensi pers.
Sebelumnya, ada lima bus yang mendekati pesawat saat proses evakuasi. Sedangkan bus yang bertuliskan RSPAD Gatot Soebroto itu hanya berangkat sebanyak empat unit.
Terkait hal tersebut, Muhadjir memastikan bahwa satu unit bus lainnya digunakan sebagai bus cadangan.
"Tadi satu lagi itu cadangan," kata Muhadjir.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Bus tersebut langsung berangkat dengan kawalan setelah seluruh WNI yang mendarat menggunakan pesawat Garuda Indonesia turun dan kemudian menaiki bus yang sudah disediakan.
Baca juga: Australia benarkan kematian pertama pasien virus corona
Proses perpindahan WNI itu terhitung memakan waktu hingga satu jam lebih. Sebelumnya pesawat yang mengangkut WNI itu mendarat pada pukul 23.03 WIB.
Saat perpindahan evakuasi menuju bus, para WNI itu nampak menggunakan kalung dengan kertas yang cukup besar. Kertas itu diduga sebagai identitas bagi para WNI yang dievakuasi.
Baca juga: Asita Sumut: Pembatalan paket wisata luar negeri meningkat
Baca juga: Laga Juventus vs Inter Milan resmi ditunda akibat virus corona
Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan bahwa seluruh WNI itu dalam keadaan sehat saat turun di Bandara Kertajati.
"Alhamdulillah bus sudah berangkat jam 00.20, Sekarang bus itu menuju Pelabuhan PLN di Indramayu," kata Muhadjir saat konferensi pers.
Sebelumnya, ada lima bus yang mendekati pesawat saat proses evakuasi. Sedangkan bus yang bertuliskan RSPAD Gatot Soebroto itu hanya berangkat sebanyak empat unit.
Terkait hal tersebut, Muhadjir memastikan bahwa satu unit bus lainnya digunakan sebagai bus cadangan.
"Tadi satu lagi itu cadangan," kata Muhadjir.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020