Kepolisian Resor Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat menangkap oknum pegawai negeri sipil (PNS) yang merupakan guru kesenian di SMAN 1 Nan Sabaris berinisial JW (58) karena diduga menyetubuhi siswinya dengan iming-iming nilai.
"Informasi ini diperoleh dari laporan orang tua korban pada pada 22 Februari lalu tentang persetubuhan yang dialami anaknya AST (16) dengan gurunya," kata Kasubbag Humas Polres Padang Pariaman AKP Emel di Parit Malintang, Rabu (26/2).
Ia mengatakan, setelah mendapatkan laporan tersebut pada Selasa (25/2), pihak kepolisian langsung menuju ke sekolah tempat pelaku mengajar.
Baca juga: Polisi tahan Kepsek atas dugaan pencabulan dengan iming-iming beasiswa
"Setelah berkoordinasi dengan pihak sekolah kami pun membawa pelaku ke Polres Padang Pariaman untuk meminta keterangan," katanya.
Ia menyampaikan pada saat diminta keterangan tersebut pelaku mengakui tuduhan yang ditujukan kepadanya.
Dari keterangan pelaku, lanjutnya perbuatan asusila itu dilakukannya di dalam mobilnya di parkiran salah satu TK di Limpato Sungai Sariak yang ternyata dekat dengan rumahnya.
Baca juga: Cabuli 15 anak didiknya, oknum pembina Pramuka ini dijatuhi hukuman kebiri
Selain diiming-imingi nilai yang bagus, katanya, korban juga diiming-imingi belanja, uang jajan serta akan dibelikan gawai.
Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Korban Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak unit Rumah Perlindungan Sosial Anak Delima Kota Pariaman Fatmiyeti Kahar mengatakan pihaknya akan mendampingi korban.
"Kami menyayangkan adanya kasus ini karena seorang guru harusnya melindungi ini malah berbuat bejat kepada muridnya," ujar dia.
Ia meminta kepada orang tua agar lebih memperhatikan anaknya agar tidak terjadi hal yang diinginkan sedangkan anak agar tidak mudah terbujuk rayuan orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Informasi ini diperoleh dari laporan orang tua korban pada pada 22 Februari lalu tentang persetubuhan yang dialami anaknya AST (16) dengan gurunya," kata Kasubbag Humas Polres Padang Pariaman AKP Emel di Parit Malintang, Rabu (26/2).
Ia mengatakan, setelah mendapatkan laporan tersebut pada Selasa (25/2), pihak kepolisian langsung menuju ke sekolah tempat pelaku mengajar.
Baca juga: Polisi tahan Kepsek atas dugaan pencabulan dengan iming-iming beasiswa
"Setelah berkoordinasi dengan pihak sekolah kami pun membawa pelaku ke Polres Padang Pariaman untuk meminta keterangan," katanya.
Ia menyampaikan pada saat diminta keterangan tersebut pelaku mengakui tuduhan yang ditujukan kepadanya.
Dari keterangan pelaku, lanjutnya perbuatan asusila itu dilakukannya di dalam mobilnya di parkiran salah satu TK di Limpato Sungai Sariak yang ternyata dekat dengan rumahnya.
Baca juga: Cabuli 15 anak didiknya, oknum pembina Pramuka ini dijatuhi hukuman kebiri
Selain diiming-imingi nilai yang bagus, katanya, korban juga diiming-imingi belanja, uang jajan serta akan dibelikan gawai.
Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Korban Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak unit Rumah Perlindungan Sosial Anak Delima Kota Pariaman Fatmiyeti Kahar mengatakan pihaknya akan mendampingi korban.
"Kami menyayangkan adanya kasus ini karena seorang guru harusnya melindungi ini malah berbuat bejat kepada muridnya," ujar dia.
Ia meminta kepada orang tua agar lebih memperhatikan anaknya agar tidak terjadi hal yang diinginkan sedangkan anak agar tidak mudah terbujuk rayuan orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020