Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan mengatakan, masyarakat sangat membutuhkan pembangunan dan pengembangan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit Umum Tarutung yang hanya dapat diwujudkan melalui penyertifikatan lahan rumah sakit demi legalisasi pembiayaan pembangunan.

"Masyarakat sangat membutuhkan adanya pembangunan dan pengembangan fasilitas. Rumah sakit ini sudah ramai, kurang lebih 300 pasien BPJS rawat jalan setiap hari. Kondisi ini sudah seharusnya didukung akselerasi pembangunan dan pengembangan yang hanya dapat diwujudkan melalui penyertifikatan lahan rumah sakit demi legalisasi pembiayaan pembangunan," terang Nikson saat melakukan inspeksi mendadak pelayanan RSUD Tarutung, Senin (17/2).

Menurutnya, ketiadaan sertifikat lahan hingga saat ini telah mengakibatkan tertundanya rencana pembangunan dan pengembangan RSUD yang diproyeksikan sebagai rumah sakit rujukan se Tapanuli Raya itu.

Baca juga: DPRD Taput protes keras ATR BPN soal pengukuran sepihak lahan RSUD Tarutung

"Kita saksikan sendiri bagaimana para pasien harus berdesakan hingga berdiri di ruang tunggu yang kurang memadai hanya untuk menunggu antrian, kurang memadainya ruang poliklinik yang tersedia, serta keberadaan sejumlah ruang rawat inap yang sudah tidak layak. Ini seharusnya sudah teratasi dengan besaran dana yang sempat ditampung di anggaran daerah dan dana pusat," jelasnya.

Harapnya, penyertifikatan lahan RSU yang sedang dalam proses dapat selesai secepat mungkin demi mewujudkan rencana pembangunan dan pengembangan rumah sakit.

"Rumah sakit ini untuk kepentingan masyarakat. Mari kita legowo, jadilah berkat agar tidak terhalang untuk renovasi RSU Tarutung. Yang menjadi pasien di sini juga masyarakat, termasuk jemaat HKBP. Ini bukan kepentingan pribadi atau pemerintah tetapi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jadi biarlah hukum yang memutuskan bagaimana," sebut Nikson.

Baca juga: BPN ATR Taput ukur lahan RSUD Tarutung untuk penyertifikatan

Dalam sidak yang dilakukan, Nikson berupaya memastikan agar pasien terlayani dengan baik, mendapatkan kenyamanan, dan cepat sembuh. Bukan malah tambah stres dan sakitnya tambah parah. 

"Masih sangat banyak yang harus dibenahi, baik itu pelayanan obat yang harus dipercepat dengan menambah tenaga kerja, tersedianya ruang tunggu pasien rawat inap, menambah jumlah ruangan poliklinik, memperlebar jalan aspal rumah sakit, menyediakan gudang obat yang layak, serta banyak lagi," urainya terkait hasil sidak yang dilakukan dengan menyisir koridor, dan ruangan RSU Tarutung.

"Saya sangat konsisten membangun rumah sakit ini. Dalam waktu dekat, dokter spesialis penyakit jantung juga akan ditambahkan menjadi tiga orang. Kita minta, jangan berleha leha menghadapi pasien, harus gerak cepat, layani dengan sepenuh hati. Para perawat juga harus melayani dengan tulus dan sigap," ujarnya.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020