Buku "Zenit Nadir Sang Doktor" mengajarkan pentingnya menetapkan skala prioritas dalam hidup

Buku "Zenit Nadir Sang Dokter" yang menceritakan kisah kehidupan Dr.dr.Cashtry Meher, M.Kes.M.Ked (DV) SpDV, mengajarkan banyak hal termasuk pentingnya menetapkan skala prioritas dalam hidup untuk bisa hidup sukses.

Buku yang ditulis,  Nurni Sulaiman, seorang jurnalis media nasional itu menceritakan bagaimana kisah kehidupan Cashtyr "berjuang" untuk mencapai cita - citanya.

Sebagai anak perempuan yang awalnya hidup sangat berkecukupan terpaksa akhirnya harus berjuang keras untuk tetap bisa.mewujudkan cita - citanya saat ekonomi keluarganya terpuruk habis hingga nol.

Beban moral sebagai anak sulung dan ajaran dan sikap nyata sang bapak yang tidak mau "meminta" semakin membuat Cashtyr Meher harus benar - benar berjuang.

 Kerja keras Cashtyr membuahkan hasil , lima gelar diraihnya saat usianya 31 tahun.

 "Kehidupan saya seperti judul buku sempat berada di Zenit (di atas) dan pernah berada di titik nadir (terendah).Tetapi saya bisa menunjukkan dengan kerja keras, cita -cita bisa dicapai," katanya saat peluncuran buku itu di Medan, Sabtu.

Dia bisa mencapai lima gelar di usianya yang 31 tahun.

Cashtyr yang akrabnya dipanggil Cio, berharap bukunya bisa menginspirasi semua orang khususnya kalangan milenial dan perempuan.

Intinya untuk sukses, ujarnya, adalah susun skala prioritas dalam kehidupan dan atur waktu secara baik. 

"Jangan pernah membuang waktu.Susun apa yang mau dicapai dan buat target pencapaian dengan tetap yakin dengan kekuasaan Nya (Allah)," ujarnya.

Penulis buku Zenit Nadir Sang Doktor, Nurni Sulaiman mengatakan penulisan buku setebal 176 halaman tersebut dikerjakan dengan singkat yakni satu bulan.

Cashtry Meher, katanya, sangat koperatif memberikan ide dan cerita untuk tulisan itu dengan harapan buku itu bisa menjadi inspirasi kepada kalangan milenial.

Buku itu dicetak 3.000 dengan harga Rp70.000 (di Jawa)  sudah dijual di Gramedia semua daerah sejak 27 Januari 2020.

"Yang menyenangkan, buku itu menjadi Top Ten Best Seller di Gramedia," ujar Nurnil.

Aqyah Cio, Meher Ban Shah yang dipanggil Dadak oleh Cio merasa bangga dengan kerja keras anaknya itu.

Penerbitan buku kisah Cio juga diapresisi dengan harapan bisa menjadi dorongan kuat bagi semua orang untuk mengejar cita - citanya.


 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020