Selain menjadi museum uang satu-satunya yang ada di Sumatera, Museum Uang Sumatera yang berada di Jalan Pemuda No 17 Medan, Sumatera Utara ternyata merupakan museum dengan pengoleksian mata uang zaman kerajaan terlengkap di Indonesia. 

Salah seorang Staf Museum Uang, Ikhsan Tarigan di Medan, Senin (03/02, mengatakan selain banyak mengoleksi mata uang dari zaman penjajahan, Museum Uang Sumatera (MUS) juga memiliki koleksi uang kerajaan terlengkap di Indonesia. 

“Di museum ini selain ada banyak mata uang dari zaman penjajahan dulu hingga mata uang sekarang, museum ini juga sebagai tempat pengoleksian mata uang kerajaan berbentuk koin terlengkap di Indonesia,” katanya

Museum ini didirikan langsung oleh seorang kolektor uang asal Sumatera Utara, Saparudin Barus yang sudah memulai mengumpulkan mata uang sejak tahun 1998 sedangkan museum diresmikan 02 Mei 2017. 

Ikhsan juga menambahkan jumlah koleksi mata uang dari setiap era di Indonesia yang dikumpulkan di museum itu mencapai ribuan dan akan terus bertambah karena pemilik museum terus mengumpulkan koleksi dari berbagai daerah.

“Kalau di hitung ada ribuan koleksi mata uang disini dan itu ada kemungkinan bisa bertambah. Karena pak Saparudin seorang tentara, jadi beliau sering menemukan uang itu di daerah yang pernah dia kunjungi saat bertugas. Uang itu sendiri, terdiri mulai dari era kerajaan, zaman penjajahan Belanda dan Jepang, era kemerdekaan sampai sekarang ini.” jelasnya. 

Dengan hanya membayar Rp10.000, pengunjung tidak hanya bisa melihat mata uang, tetapi juga ilmu tentang sejarah museum. Selain itu, pengunjung juga dihadiahi souvenir sebagai kenang-kenangan. 

“Kami berinovasi agar pengunjung tidak hanya sekedar melihat lihat tapi akan  mendapat ilmu di dalam pas keluar itu kita dapat kenang kenangan yang bisa dibawa pulang,” tambahnya. 

Seorang pengunjung, Nurul Syaridah mengatakan bahwa dirinya begitu terpesona melihat koleksi uang yang ada di museum.

“Museumnya sangat menarik apalagi dengan koleksi mata uangnya, saya bisa melihat langsung mata uang dari era kerajaan, penjajahan sampai uang masa kemerdekaan dengan jelas,” katanya.

Pewarta: Cindy Yulvika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020