Suasana siang itu cukup ramai di Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan, Sibolga, tempat terjadinya kebakaran hebat Kamis petang.

Rombongan pejabat dari Pemkot Sibola baru saja tiba melakukan pengecekan sekaligus menyerahkan bantuan tanggap darurat kepada korban kebakaran.

Tidak ketinggalan awak media turut meramaikan liputan siang itu dengan beragam laporan terkait kebakaran yang menghanguskan 24 rumah.

Baca juga: Kebakaran hebat melanda Pasir Bidang perbatasan Sibolga-Tapteng

Baca juga: Kebakaran di Sibolga menghanguskan 24 rumah

Sementara itu di salah satu pojok warung, tampak dua orang pasangan yang duduk termenung. Dari raud wajahnya terlihat jelas ada beban yang berat.

Betul saja, ketika ANTARA mencoba berkomunikasi dengan kedua pasangan suami istri itu,  mereka mengaku salah satu korban dari peristiwa kebakaran hebat itu.

Dengan wajah lesu, Pasutri itu mencoba menjawab beberapa pertanyaan terkait peristiwa kebakaran itu.

Menurut Erpina Hutabarat (62), saat peristiwa itu terjadi, ia sedang pergi mencari makanan ternak babi nya. Sedangkan suaminya Jonggara Tambunan (68) tinggal di rumah untuk memberi makan ternak mereka.

"Saat itu saya sedang mencari makanan ternak,  sementara suami tinggal di rumah untuk memberi makan ternak. Dan tiba- tiba saja warga panik dan berlarian sembari berteriak api..api.. Saya pun langsung berlari pulang ke rumah, tapi rumah saya sudah hangus terbakar." Ungkapnya dengan nada sedih.

Beruntung saat peristiwa itu, suaminya berhasil di selamatkan putri semata wayangnya, karena nyaris terjebak di tengah kebakaran.

"Saya baru saja selesai memberi makan ternak di belakang rumah. Dan tiba-tiba saja terlihat kobaran api. Saya pun panik nggak tau mau kemana lagi lari. Dan saat bersamaan rumah marga Hutabarat yang ada di samping rumah kami mengeluarkan ledakan keras, rupanya sepeda motornya terbakar. Beruntung putri saya langsung datang menarik, sehingga saya selamat dari jebakan api," bebernya.

Akibat kejadian itu sambungnya, semua harta benda dan jualan mereka hangus terbakar. Yang tinggal hanya kain di badan.

"Hanya baju yang di badan inilah yang tinggal, semuanya sudah habis terbakar termasuk surat-surat. Kami memohon kepada pemerintah kota Sibolga, Provinsi dan Pusat, agar membantu kami dan bisa membangun kembali rumah kami dan membantu usaha jualan kami," harap pasutri yang sudah 20 tahun tinggal di sana.

Untuk saat ini mereka tinggal di rumah putrinya yang selamat dari kebakaran.

Ada pun jumlah ternak babi milik mereka yang terbakar sebanyak 7 ekor, dengan timbangan 1 ekor 100 Kg, 1 ekor 80 Kg dan 5 ekor 40 Kg. 










 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020