Sebanyak 328 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FISIP UMSU) angkatan 2016 yang berasal dari tiga program studi (Prodi) melaksanakan seminar hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan Praktik Pengenalan Lapangan (PPL), di aula Pascasarjana dan auditorium kampus UMSU, Senin (20//1).
Hasil PKL/PPL yang diseminarkan adalah naskah hasil praktik lapangan yang dilakukan di berbagai lembaga pemerintah dan swasta antara bulan September 2019 hingga Januari 2020.
Dekan FISIP UMSU, Dr. Arifin Saleh, S.Sos, MSP saat pembukaan menyampaikan PPL/PKL adalah kegiatan rutin tahunan sekaligus menjawab tuntutan Kurikulum KKNI 2016.
Selain mendapat nilai mata kuliah, mahasiswa juga diberikan dua sertifikat, yakni sertifikat sudah mengikuti PKL/PPL dan sertifikat kompetensi di bidang prodi masing-masing.
"Mahasiswa berhak mendapat sertifikat kompetensi, karena mereka sudah melewati PKL dan menyusun portofolio sesuai praktik lapangan yang dilakukannya. Sertifikat ini nantinya akan dimasukkan menjadi salah satu kompetensi di SKPI atau Surat Keterangan Pendamping Ijazah,” jelas Arifin.
328 mahasiswa itu terdiri dari Prodi Kesejahteraan Sosial (KS) 25 orang, Prodi Ilmu Komunikasi (IKO) 183 orang, dan Prodi Ilmu Administrasi Publik (IAP) 120 orang.
Saat melakukan PKL/PPL, mereka dibimbing dosen yang berkompeten dari Prodi masing-mmasing dan profesional dari pihak lembaga.
Ketua Prodi KS Mujahiddin, MSP didampingi Sekretaris Yurisna Tanjung, MAP mengatakan, saat PKL mahasiswa KS dibagi ke dalam 5 kelompok.
Mereka melakukan PKL di lembaga-lembaga kesejahteraan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan juga perencanaan pembangunan.
“Selain menambah wawasannya, mahasiswa kami banyak juga yang dlibatkan dalam berbagai kegiatan yang ada di lembaga. Dari laporan yang mereka susun dan penguasaannya ketika seminar, mereka layak mendapatkan kompetensi prodi,” tambah Mujahiddin.
Di tempat terpisah, Ketua Prodi IKO Nurhasanah, M.IKom didampingi Sekretaris Akhyar Anshori, M.Ikom menyampaikan 183 mahasiswa IKO yang PKL dibagi ke dalam 85 kelompok.
Mereka tersebar di berbagai lembaga pemerintah dan swasta yang berhubungan dengan kehumasan, penyiaran, dan jurnalistik.
“Beberapa di antaranya ada yang PKL di Jakarta, seperti di Metro TV dan juga di BUMN. Kami senang, karena mahasiswa mampu menerapkan sedikit banyaknya teori yang diperolehnya saat praktik di lapangan,” papar Nurhasanah.
Di kesempatan berbeda, Ketua Prodi IAP Nalill Khairiah, M.Pd didampingi Sekretaris Ananda Mahardika, MSP menjelaskan mahasiswa IAP terbagi dalam 22 kelompok PPL.
Umumnya mereka praktik di lembaga-lembaga pemerintah dengan konsen topiknya penguatan kebijakan daerah dan perencanaan pembangunan daerah.
“Hasil PPL mahasiswa ini juga akan dimasukkan ke jurnal ilmiah dan jika memungkinkan menjadi prosiding. Dengan PPL ini, wawasan mahasiswa bertambah dan sudah tahu seperti apa proses pembuatan kebijakan dan perencanaan pembangunan,” ujar Nalil.
Para mahasiswa di tiga prodi terlihat serius dalam memaparkan hasil PKL/PPL-nya. Mereka mampu menjelaskan apa yang dipraktikkannya dan juga mampu menjawab semua pertanyaan dosen penanggap.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Hasil PKL/PPL yang diseminarkan adalah naskah hasil praktik lapangan yang dilakukan di berbagai lembaga pemerintah dan swasta antara bulan September 2019 hingga Januari 2020.
Dekan FISIP UMSU, Dr. Arifin Saleh, S.Sos, MSP saat pembukaan menyampaikan PPL/PKL adalah kegiatan rutin tahunan sekaligus menjawab tuntutan Kurikulum KKNI 2016.
Selain mendapat nilai mata kuliah, mahasiswa juga diberikan dua sertifikat, yakni sertifikat sudah mengikuti PKL/PPL dan sertifikat kompetensi di bidang prodi masing-masing.
"Mahasiswa berhak mendapat sertifikat kompetensi, karena mereka sudah melewati PKL dan menyusun portofolio sesuai praktik lapangan yang dilakukannya. Sertifikat ini nantinya akan dimasukkan menjadi salah satu kompetensi di SKPI atau Surat Keterangan Pendamping Ijazah,” jelas Arifin.
328 mahasiswa itu terdiri dari Prodi Kesejahteraan Sosial (KS) 25 orang, Prodi Ilmu Komunikasi (IKO) 183 orang, dan Prodi Ilmu Administrasi Publik (IAP) 120 orang.
Saat melakukan PKL/PPL, mereka dibimbing dosen yang berkompeten dari Prodi masing-mmasing dan profesional dari pihak lembaga.
Ketua Prodi KS Mujahiddin, MSP didampingi Sekretaris Yurisna Tanjung, MAP mengatakan, saat PKL mahasiswa KS dibagi ke dalam 5 kelompok.
Mereka melakukan PKL di lembaga-lembaga kesejahteraan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan juga perencanaan pembangunan.
“Selain menambah wawasannya, mahasiswa kami banyak juga yang dlibatkan dalam berbagai kegiatan yang ada di lembaga. Dari laporan yang mereka susun dan penguasaannya ketika seminar, mereka layak mendapatkan kompetensi prodi,” tambah Mujahiddin.
Di tempat terpisah, Ketua Prodi IKO Nurhasanah, M.IKom didampingi Sekretaris Akhyar Anshori, M.Ikom menyampaikan 183 mahasiswa IKO yang PKL dibagi ke dalam 85 kelompok.
Mereka tersebar di berbagai lembaga pemerintah dan swasta yang berhubungan dengan kehumasan, penyiaran, dan jurnalistik.
“Beberapa di antaranya ada yang PKL di Jakarta, seperti di Metro TV dan juga di BUMN. Kami senang, karena mahasiswa mampu menerapkan sedikit banyaknya teori yang diperolehnya saat praktik di lapangan,” papar Nurhasanah.
Di kesempatan berbeda, Ketua Prodi IAP Nalill Khairiah, M.Pd didampingi Sekretaris Ananda Mahardika, MSP menjelaskan mahasiswa IAP terbagi dalam 22 kelompok PPL.
Umumnya mereka praktik di lembaga-lembaga pemerintah dengan konsen topiknya penguatan kebijakan daerah dan perencanaan pembangunan daerah.
“Hasil PPL mahasiswa ini juga akan dimasukkan ke jurnal ilmiah dan jika memungkinkan menjadi prosiding. Dengan PPL ini, wawasan mahasiswa bertambah dan sudah tahu seperti apa proses pembuatan kebijakan dan perencanaan pembangunan,” ujar Nalil.
Para mahasiswa di tiga prodi terlihat serius dalam memaparkan hasil PKL/PPL-nya. Mereka mampu menjelaskan apa yang dipraktikkannya dan juga mampu menjawab semua pertanyaan dosen penanggap.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020