Ahmad Gus Gea, (24) warga lingkungan I Kelurahan Muara Nibung, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah tewas disambar petir saat melakukan aktivitas sebagai nelayan di atas bagan pancang, Jumat (17/1) sore, sekitar pukul 18.30 WIB.
Demikian disampaikan Kapolres Tapteng AKBP Sukamat melalui Kasubbag Humas Iptu Rensa Sipahutar dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/1).
Menurut Rensa, awalnya korban bersama dua temannya Faisal Simatupang dan Eka bersama-sama berangkat menuju tengah laut dengan menaiki 1 unit speedboat. Korban menuju bagan pancang milik Kuteng, sedangkan kedua temannya ke bagan pancang masing-masing
Baca juga: Pengembala di Tapteng tewas disambar petir bersama 19 ekor kerbaunya
Korban pun selanjutnya melakukan aktivitasnya sendirian di atas bagan pancang tersebut. Sedangkan Faisal dan Eka bekerja di bagan pancang masing-masing yang jaraknya sekitar 200 meter dari tempat korban bekerja.
“Tiba-tiba sekitar pukul 18. 30 WIB, kilat dan dentuman petir yang kuat terjadi. Saat itu, Faisal Simatupang melihat bagan pancang tempat korban bekerja tersambar petir dan terbakar,” jelasnya Sipahutar.
Melihat kejadian itu, Faisal bersama seorang nelayan bernama Buyung yang ada di sekitaran TKP mencoba mendekat untuk melihat kondisi bagan pancang dan kondisi korban. Benar saja, korban pun terlihat sudah tergeletak di bagan. Mereka pun langsung memberitahukan peristiwa itu kepada warga Muara Nibung, Pandan.
Baca juga: Menggunakan handphone saat hujan, dua warga ini disambar petir
Baca juga: Ayah dan anak terluka parah akibat sambaran petir
Mendapat informasi itu, warga Muara Nibung berangkat menuju lokasi kejadian.
“Setibanya di lokasi, warga menemukan Ahmad Gus Gea sudah meninggal dan langsung dievakuasi ke rumah duka,” terang Kasubbag Humas Polres Tapteng.
Polisi pun langsung melakukan pemeriksaan serta mengumpulkan barang bukti terkait peristiwa itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Demikian disampaikan Kapolres Tapteng AKBP Sukamat melalui Kasubbag Humas Iptu Rensa Sipahutar dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/1).
Menurut Rensa, awalnya korban bersama dua temannya Faisal Simatupang dan Eka bersama-sama berangkat menuju tengah laut dengan menaiki 1 unit speedboat. Korban menuju bagan pancang milik Kuteng, sedangkan kedua temannya ke bagan pancang masing-masing
Baca juga: Pengembala di Tapteng tewas disambar petir bersama 19 ekor kerbaunya
Korban pun selanjutnya melakukan aktivitasnya sendirian di atas bagan pancang tersebut. Sedangkan Faisal dan Eka bekerja di bagan pancang masing-masing yang jaraknya sekitar 200 meter dari tempat korban bekerja.
“Tiba-tiba sekitar pukul 18. 30 WIB, kilat dan dentuman petir yang kuat terjadi. Saat itu, Faisal Simatupang melihat bagan pancang tempat korban bekerja tersambar petir dan terbakar,” jelasnya Sipahutar.
Melihat kejadian itu, Faisal bersama seorang nelayan bernama Buyung yang ada di sekitaran TKP mencoba mendekat untuk melihat kondisi bagan pancang dan kondisi korban. Benar saja, korban pun terlihat sudah tergeletak di bagan. Mereka pun langsung memberitahukan peristiwa itu kepada warga Muara Nibung, Pandan.
Baca juga: Menggunakan handphone saat hujan, dua warga ini disambar petir
Baca juga: Ayah dan anak terluka parah akibat sambaran petir
Mendapat informasi itu, warga Muara Nibung berangkat menuju lokasi kejadian.
“Setibanya di lokasi, warga menemukan Ahmad Gus Gea sudah meninggal dan langsung dievakuasi ke rumah duka,” terang Kasubbag Humas Polres Tapteng.
Polisi pun langsung melakukan pemeriksaan serta mengumpulkan barang bukti terkait peristiwa itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020