Kantor Bea Cukai Sibolga mengajak wartawan untuk turut mengampanyekan “Stop Rokok Ilegal,” karena tidak ada pemasukan pajaknya ke negara dari peredaran rokok ilegal tersebut. Padahal salah satu penyumbang anggaran adalah dari sektor pajak.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Bea dan Cukai Sibolga Ahmad Luthfi saat menerima audensi pengurus PWI Sibolga-Tapanuli Tengah, Jumat, di kantornya.
Menurut Ahmad Luthfi yang baru ditugaskan memimpin Kantor Bea Cukai Sibolga, program pertama yang dilakukannya adalah menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan para pemangku kebijakan dan hukum di wilayah kerjanya, sekaligus menggempurkan “Stop Rokok Ilegal.”
“Saya sudah berkunjung ke Korem 023/KS Sibolga yang wilayah teroterialnya cukup luas, sekaligus meminta dukungan untuk membantu Bea dan Cukai Sibolga untuk memerangi peredaran rokok ilegal. Demikian juga kunjungan ke Kodim 0211/TT, dan kunjungan ke beberapa instansi lain. Dan hari ini saya dikunjungi oleh rekan-rekan wartawan dari PWI yang semakin menambah semangat kami untuk dapat bekerja sama dalam berbagai hal untuk memerangi peredaran rokok ilegal,” katanya.
Diakui Ahmad, luasnya wilayah kerja Bea Cukai Sibolga (11 Kabupaten, 3 kota) membutuhkan SDM yang lebih banyak lagi, ditambah lagi pelayanan di Bandara Silangit Tapanuli Utara. Pun demikian, keterbatasan SDM tidak menyurutkan semangatnya untuk terus mengejar target pajak dari wilayah kerjanya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Kantor Bea Cukai Sibolga Arif Sulistiyono, yang turut mendampingi Kepala Kantor menerima kehadiran pengurus PWI Sibolga-Tapteng. Menurutnya, kerja sama yang baik dan peran dari media sangat membantu untuk dapat mengimbau masyarakat untuk tidak membeli rokok ilegal.
“Nanti kita akan lebih banyak diskusi dengan teman-teman dari PWI Sibolga-Tapteng untuk dapat menyampaikan pesan dan harapan dari Bea Cukai Sibolga kepada masyarakat luas. Karena wilayah kerja kami cukup luas, tentu dibutuhkan penyampaian informasi yang cepat dan akurat kepada masyarakat,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Bea dan Cukai Sibolga Ahmad Luthfi saat menerima audensi pengurus PWI Sibolga-Tapanuli Tengah, Jumat, di kantornya.
Menurut Ahmad Luthfi yang baru ditugaskan memimpin Kantor Bea Cukai Sibolga, program pertama yang dilakukannya adalah menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan para pemangku kebijakan dan hukum di wilayah kerjanya, sekaligus menggempurkan “Stop Rokok Ilegal.”
“Saya sudah berkunjung ke Korem 023/KS Sibolga yang wilayah teroterialnya cukup luas, sekaligus meminta dukungan untuk membantu Bea dan Cukai Sibolga untuk memerangi peredaran rokok ilegal. Demikian juga kunjungan ke Kodim 0211/TT, dan kunjungan ke beberapa instansi lain. Dan hari ini saya dikunjungi oleh rekan-rekan wartawan dari PWI yang semakin menambah semangat kami untuk dapat bekerja sama dalam berbagai hal untuk memerangi peredaran rokok ilegal,” katanya.
Diakui Ahmad, luasnya wilayah kerja Bea Cukai Sibolga (11 Kabupaten, 3 kota) membutuhkan SDM yang lebih banyak lagi, ditambah lagi pelayanan di Bandara Silangit Tapanuli Utara. Pun demikian, keterbatasan SDM tidak menyurutkan semangatnya untuk terus mengejar target pajak dari wilayah kerjanya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Kantor Bea Cukai Sibolga Arif Sulistiyono, yang turut mendampingi Kepala Kantor menerima kehadiran pengurus PWI Sibolga-Tapteng. Menurutnya, kerja sama yang baik dan peran dari media sangat membantu untuk dapat mengimbau masyarakat untuk tidak membeli rokok ilegal.
“Nanti kita akan lebih banyak diskusi dengan teman-teman dari PWI Sibolga-Tapteng untuk dapat menyampaikan pesan dan harapan dari Bea Cukai Sibolga kepada masyarakat luas. Karena wilayah kerja kami cukup luas, tentu dibutuhkan penyampaian informasi yang cepat dan akurat kepada masyarakat,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020