Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menyatakan provinsi paling barat Indonesia tersebut masih menempati urutan pertama daerah termiskin di Sumatera, dan berada di posisi ke enam provinsi termiskin secara nasional.

Pada September 2019, jumlah penduduk miskin di Aceh mencapai 810 ribu orang atau 15,01 persen, atau berkurang 9 ribu orang dibandingkan pada Maret 2019 yang mencapai 819 ribu orang atau 15,32 persen.

"Sedangkan jika dibandingkan dengan Sepetember tahun sebelumnya jumlah penduduk miskin turun sebanyak 21 ribu orang atau 15,68 persen," kata Kepala BPS Aceh Wahyudin di Banda Aceh, Rabu.

Baca juga: Asita sebut industri pariwisata halal telah berjalan lama di Aceh

Dia menyebutkan pada Maret 2019 penurunan angka kemiskinan di Aceh mencapai 0,36 persen. Kemudian September tahun yang sama angka kemiskinan Aceh turun 0,1 persen, sehingga menempatkan Aceh peringkat ke tujuh tertinggi penurunan angka kemiskinan di Indonesia.

"Kita masih tetap di posisi ke enam (termiskin) secara nasional atau nomor satu secara Sumatera, kedua Bengkulu pada posisi 14,99 persen. Sedangkan Aceh masih 15,01 persen, cuma beda 0,02 persen dengan Bengkulu," katanya.

Wahyudin menjelaskan untuk mengukur kemiskinan BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar, yang dipandang dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan, yang diukur dari sisi pengeluaran.

Kata dia, komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan perdesaan, seperti beras, rokok, dan ikan tongkol. Sedangkan komoditas bukan makanan yang berpengaruh dalam hal ini seperti biaya perumahan, bensin, dan listrik.

Lebih lanjut, kata dia, sedangkan untuk kabupaten/kota di Tanah Rencong tersebut yang termiskin secara persentase yakni Aceh Singkil di angka sekitar 20 persen, kemudian peringkat kedua disusul Gayo Lues dengan angka sekitar 19 persen.

"Kalau dari sisi jumlah penduduk itu paling banyak jumlah penduduk miskin di Aceh Utara, karena penduduk paling banyak. Tapi kalau sisi persentase Aceh Utara sekitar 18 persen, namun tertinggi Aceh Singkil," katanya.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020