Lokasi Keraton Agung Sejagat (KAS) di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, jadi ramai dikunjungi masyarakat dari daerah Purworejo dan sekitarnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi KAS di Purworejo, Selasa, ratusan pengunjung silih berganti mendatangi KAS karena mereka penasaran dengan muculnya keraton baru tersebut, karena viral di media sosial.
Rudiyanto warga Kutoarjo, Purworejo mengatakan dirinya penasaran dengan kabar di media sosial dan ingin datang ke lokasi ini.
"Kami sangat penasaran dan kami ingin melihat langsung keraton ini," katanya.
Ia mengatakan di lokasi KAS dirinya menyaksikan prasasti, pendopo yang belum jadi, dan Sendang Kamulyan.
Punggawa KAS bagian penerima tamu, Puji Widodo mengatakan berdasarkan daftar pada buku tamu tercatat ada 300-an pengunjung yang datang.
"Sebenarnya kalau semua pengunjung mengisi buku tamu mungkin sudah 500-an orang yang datang," katanya.
Ia menuturkan pengunjung mulai ramai pada Senin (13/1) dan hari Selasa ini semakin ramai.
Keberadaan keraton tersebut, ditandai dengan bangunan semacam pendopo yang belum selesai pembangunannya. Di sebelah utara pendopo, ada sebuah sendang (kolam) yang keberadaannya sangat disakralkan.
Pada lokasi tersebut, juga ada sebuah batu prasasti bertuliskan huruf Jawa, di mana pada bagian kiri prasasti ada tanda dua telapak kaki. Prasasti ini disebut dengan Prasasti I Bumi Mataram.
Kemunculan KAS ini mulai dikenal publik, setelah mereka mengadakan acara wilujengan dan kirab budaya, yang dilaksanakan dari Jumat (10/1) hingga Minggu (12/1).
KAS, dipimpin oleh seseorang yang dipanggil Sinuwun yang bernama asli Totok Santosa Hadiningrat dan istrinya yang dipanggil Kanjeng Ratu yang memiliki nama Dyah Gitarja.
Berdasarkan informasi, pengikut dari KAS ini mencapai sekitar 450 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Berdasarkan pantauan di lokasi KAS di Purworejo, Selasa, ratusan pengunjung silih berganti mendatangi KAS karena mereka penasaran dengan muculnya keraton baru tersebut, karena viral di media sosial.
Rudiyanto warga Kutoarjo, Purworejo mengatakan dirinya penasaran dengan kabar di media sosial dan ingin datang ke lokasi ini.
"Kami sangat penasaran dan kami ingin melihat langsung keraton ini," katanya.
Ia mengatakan di lokasi KAS dirinya menyaksikan prasasti, pendopo yang belum jadi, dan Sendang Kamulyan.
Punggawa KAS bagian penerima tamu, Puji Widodo mengatakan berdasarkan daftar pada buku tamu tercatat ada 300-an pengunjung yang datang.
"Sebenarnya kalau semua pengunjung mengisi buku tamu mungkin sudah 500-an orang yang datang," katanya.
Ia menuturkan pengunjung mulai ramai pada Senin (13/1) dan hari Selasa ini semakin ramai.
Keberadaan keraton tersebut, ditandai dengan bangunan semacam pendopo yang belum selesai pembangunannya. Di sebelah utara pendopo, ada sebuah sendang (kolam) yang keberadaannya sangat disakralkan.
Pada lokasi tersebut, juga ada sebuah batu prasasti bertuliskan huruf Jawa, di mana pada bagian kiri prasasti ada tanda dua telapak kaki. Prasasti ini disebut dengan Prasasti I Bumi Mataram.
Kemunculan KAS ini mulai dikenal publik, setelah mereka mengadakan acara wilujengan dan kirab budaya, yang dilaksanakan dari Jumat (10/1) hingga Minggu (12/1).
KAS, dipimpin oleh seseorang yang dipanggil Sinuwun yang bernama asli Totok Santosa Hadiningrat dan istrinya yang dipanggil Kanjeng Ratu yang memiliki nama Dyah Gitarja.
Berdasarkan informasi, pengikut dari KAS ini mencapai sekitar 450 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020