Sebanyak 11 migran, termasuk delapan anak, meninggal setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik di pantai barat Turki, demikian Kantor Berita negara Anadolu pada Sabtu.

Sementara itu delapan orang lainnya berhasil diselamatkan dari perairan di dekat Kota Cesme di Laut Aegea, katanya.

Baca juga: UU Ketenagakerjaan Malaysia tidak akui pembantu sebagai pekerja

Turki menjadi salah satu pintu keluar utama bagi para migran yang mengambil rute laut untuk menuju wilayah Uni Eropa pada 2015, guna menyelamatkan diri dari konflik dan kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika.

Arus migran yang melintasi jalur tersebut menurun secara drastis lantaran dibatasi oleh perjanjian 2016 antara Ankara dan Uni Eropa.

Sumber: Reuters


 

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020