Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin Siregar mengatakan bahwa tewasnya Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Jamaluddin dengan cara dibekap dengan bed cover dan sarung bantal. 
 
Adapun tersangka pembunuhan tersebut yakni JP, RF dan ZH. Satu dari tiga tersangka tersebut tidak lain merupakan istri korban yang juga merupakan otak pembunuhan.
 
Kapolda menjelaskan bahwa pembunuhan tersebut merupakan pembunuhan berencana. Di mana berawal dari permasalahan rumah tangga, tersangka ZH kemudian menyewa JP dan RF untuk membunuh korban.

Baca juga: Terungkap, ini motif pembunuhan Hakim PN Medan Jamaluddin

Baca juga: Tiga terduga pelaku pembunuhan Hakim Jamaluddin diamankan
 
Korban dibunuh dengan cara dibekap bedcover dan sarung bantal di rumahnya, di Jalan Aswad, Perumahan Royal Monaco, Blok B Nomor 22, Medan, Sumatera Utara pada Jumat (29/11) dini hari.
 
"Pembunuhannya cukup bagus, tanpa alat bukti dan kekerasan. Korban tewas karena dibekap sehingga kehabisan nafas. Ini terbukti hasil Forensik, diduga meninggal karena lemas," katanya dalam konferensi pers di Mapolda Sumut, Rabu.

Baca juga: Polisi lakukan pra-rekonstruksi kasus pembunuhan Hakim PN Medan Jamaluddin
 
Mengenai bayaran terhadap tersangka JP dan RF, Kapolda mengaku hingga saat ini tim penyidik masih mendalami kasus tersebut. 
 
"Saat ini tim penyidik masih mendalami kasus ini. Mohon dukungan dari rekan-rekan media, kami masih perlu untuk pembuktiannya," ujarnya. 
 
Diketahui, Jamaluddin ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di sebuah jurang di Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (29/11).
 
Korban yang merupakan Hakim dan juga Humas Pengadilan Negeri (PN) Medan, ditemukan warga di dalam satu unit mobil Toyota Land Cruiser Prado nomor polisi BK 77 HD warna hitam.
 
Saat ditemukan jenazah sudah membiru dengan kondisi terbaring di posisi bangku belakang. 

 

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020